DEPOK (eNBe Indonesia) - Umat Katolik di paroki santo herkulanus depok dan Paroki Santo Paulus Depok berduka hari ini atas berpulangnya salah satu Idol Gereja, Beatrix Johana Maria (BJM) Soemartini, akrab dipanggil Ibu Sartono.
BJM Soemartini, lahir 24 Juni 1938 di Malang-Jawa Timur, adalah pemimpin koor Muda Mudi Katolik (Mudika) (Koor Maria Imakulata) di Paroki Santo Paulus Depok, khususnya di Wilayah Lima (Wilma) Depok Utara, yang kemudian tergabung ke Wilayah Satu paroki santo herkulanus depok, setelah mekar dari Paroki Paulus pada 2002.
BJM Soemartini terakhir hadir di Gereja saat Misa Temu Kangen Keluarga Wilma/Wilayah 1 paroki santo herkulanus depok pada 28 Januari 2023 lalu.
Meski sudah sepuh (84 tahun), BJM Sartono begitu bersemangat dan bersukacita, beranjak dari kursi roda dan bergabung di barisan koor.
Baca Juga: Hasil Lengkap Turnamen Bulutangkis All England 2023: Indonesia Loloskan Delapan Wakil ke Perempat Final
BJM Soemartini turut bernyanyi, masih menghafal sangat baik lagu-lagu gereja era 1970, suaranyapun masih jelas dan indah.
Turut hanyut dalam sukacita dan kekaguman pada koor Wilma, teristimewa BJM Soemartini, Romo Markus Gunadi OFM dan RD Redemptus Pramudyanto pun masing-masing mendendangkan lagu dari mimbar di sela-sela kotbah.
RD Anto menegaskan bahwa panggilan umat Katolik mengutamakan bersyukur dan memuji Tuhan. "Orang Katolik itu kelebihannya bawa Puji Syukur bukan Kitab Suci.
"Dari terbit matahari sampai pada masuknya (baca: terbenam), biarlah nama Tuhan dipuji. Kita terus menyanyi seperti seorang idol, pintar menyanyi, dan di dalamnya ada banyak pengharapan pada Allah.
"Sebagai satu keluarga kita berpengharapan pada komunio, hidup bersama, kita tidak bisa berjalan sendiri.
"Lagu-lagu lama punya nilai dan makna dalam. Kita hadir, terpesona dengan segala keindahan, termasuk keindahan suara, yang mengajak kita terus berpengharapan kepada Allah.
Baca Juga: Liga Europa: Arsenal Out, Manchester United Jadi Satu-Satunya Wakil Inggris di Perempat Final
"Di masa lalu, dalam pergeseran, friksi selalu ada yang indah. Temu kangen itu artinya rekonsiliasi, berjabat tangan, saling tatap mata, membuka cakrawala hidup, merasuk hati manusia," demikian RD Anto.
Sementara itu, Bernadetha Indriana, akrab dipanggil Ria, bersaksi bahwa BJM Soemartini yang pertama kali mencari warga untuk koor keliling Depok Utara sejak 1979.
Chris Waimona menambahkan, rumah BJM Soemartini jadi tempat berlatih koor, dan sebagian anggota koor dan yang aktif di kegiatan gereja diajaknya bekerja di Kampus Prasetya Mulya.
BJM Soemartini setia dan bersemangat hadir misa di gereja hingga di usia sepuh, sekalipun sudah duduk di kursi roda. Dia pun selalu tersenyum dan memberi pujian kepada penyanyi-penyayi koor di gereja usai misa.
Selamat Jalan ibu tercinta, ibu BJM Soemartini, para Malaikat di Surga menjemputmu sambil bernyanyi, menjadi idol bagi para penghuni Surga. Requiescat In Pace (RIP)!***
