Laba Vale Kian Berkembang, Momentum Harga Nikel Menguasai Dunia dan Indonesia

- Kamis, 27 April 2023 | 08:49 WIB
Laba Vale Kian Berkembang, Momentum Harga Nikel Menguasai Dunia dan Indonesia
Laba Vale Kian Berkembang, Momentum Harga Nikel Menguasai Dunia dan Indonesia


DEPOK (eNBe Indonesia) - Hampir seperti yang diperkirakan, volume yang lebih tinggi dan biaya input yang lebih rendah berkontribusi pada keuntungan yang jauh lebih tinggi bagi produsen nikel Vale Indonesia (INCO).

Perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$98,15 juta pada kuartal pertama (Q1) 2023, tumbuh 46,2% secara tahunan (year on year atau y/y), karena pendapatan naik 54,4% y/y menjadi US$363,18 juta.

Dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4/22), laba bersih Vale melonjak 207%. Vale melihat harga nikel lebih menguntungkan di Q1 tahun ini.

Harga rata-rata nickel Grup Vale pada Q1 tahun ini adalah 18% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, menghasilkan pendapatan 19% lebih tinggi pada periode tersebut, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Sementara beban pokok pendapatan Vale turun 9% dari US$251,2 juta di 4Q/22 menjadi US$228,2 juta di 1Q/23.

Selain kontribusi positif dari harga komoditas yang lebih rendah, kata Vale, penurunan biaya juga didorong oleh manajemen biaya yang disiplin dan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan.

Produksi nikel dalam matte Perseroan pada kuartal pertama tahun ini meningkat 21% dari periode yang sama tahun lalu berkat keberhasilan penyelesaian pembangunan kembali Furnace 4 tahun lalu.

Baca Juga: Cek Segera di JakOne Terkait Pencairan Dana KJP Plus Untuk Bulan Mei 2023

Sementara Tradingeconomics.com melaporkan harga nikel diperdagangkan pada US$23267 per ton pada Rabu (26 April), turun 29,61% y/y.

Bergerak menjauh dari puncak dua bulan terakhir yakni US$25.000 pada 18 April, karena kekhawatiran kenaikan suku bunga di AS dan Eropa dan melemahnya permintaan konsumen utama (China).

Kelompok Studi Nikel Internasional mengatakan bahwa, dengan momentum saat ini, produksi nikel yang ditambang kemungkinan akan melebihi 3,2 juta ton pada tahun 2023 di tengah peningkatan produksi dari Indonesia dan Filipina.

Output Indonesia tumbuh hampir 50% dari tahun sebelumnya menjadi 1,58 juta ton pada tahun 2022, terhitung hampir 50% dari pasokan dunia dan mendorong pasar nikel global menjadi surplus tahun lalu.

Di sisi permintaan, kekhawatiran tentang resesi yang melemahkan permintaan terus membuat investor gelisah meskipun China telah membuka kembali dan meningkatkan produksi di beberapa perusahaan pemrosesan.

Baca Juga: Cek Penerima PIP 2022 di pip.kemdikbud.go.id dan Simak Jadwal Pencairannya

Sementara itu, stok di LME turun lebih dari 40% dari tahun sebelumnya menjadi 43.000 ton di awal April.

Kembali ke Vale, mereka mengharapkan kenaikan lebih tinggi dari sisi volume produksi dan biaya input yang lebih rendah tahun ini.

Vale juga berharap harga nikel akan terus mendukung kinerja keuangannya, dengan perkiraan harga nikel tahun ini sebesar US$20.000 per ton, karena harga komoditas batu bara atau minyak mulai turun.

Selain itu Vale melaporkan Ebitda sebesar US$173,58 juta dan mengucurkan sekitar US$58,2 juta untuk belanja modal (capex) di 1Q tahun ini.

Menyusul peletakan batu pertama Proyek Morowali pada Februari 2023, Vale dan mitra terus melaksanakan pekerjaan di lapangan, baik di pertambangan maupun di lokasi pabrik pengolahan.

Baca Juga: Relawan Pendukung Ganjar Galang Dukungan Sampai ke Malaysia

Vale memperkirakan akan menghabiskan US$132,2 juta untuk mempertahankan belanja modal, dan US$585 juta untuk proyek pertumbuhan (baik untuk penambangan maupun injeksi modal) sepanjang tahun 2023.

Kas dan setara kas Vale per 31 Maret 2023 mencapai US$717,3 juta, meningkat 13% dibandingkan US$634,0 juta per 31 Desember 2022.

Perlu dicatat juga, bahwa Vale, yang dimiliki bersama oleh Vale (Brasil/Kanada), MIND ID, dan Sumitomo Corp, memiliki valuasi di bawah produsen nikel yang baru terdaftar di bursa yakni Harita Nickel (NCKL) dan Merdeka Battery Materials (MBMA), terutama karena investor berhati-hati terhadap kontrak perusahaan dengan pemerintah Indonesia, yang berakhir pada 2025.

Perpanjangan kontrak, diharapkan tahun ini, mungkin memberikan keuntungan bagi pergerakan saham Vale.

Menarik untuk disimak apakah pemain nikel baru Harita Nickel (NCKL) dan Merdeka Battery Materials (MBMA) akan melaporkan laba yang lebih kuat seperti Vale Indonesia.***

Editor: Adrianus Nulangi Madaala

Tags

Terkini

Medco Power Posts a 195% Surge in Profit

Kamis, 28 September 2023 | 08:27 WIB
X