Hary Tanoe Gantikan Johnny Plate? Nasdem dalam Kesulitan, Perindo Diuntungkan

- Rabu, 17 Mei 2023 | 17:26 WIB
Hary Tanoe, Ketua Umum Perindo (Instagram @hary.tanoesudibjo)
Hary Tanoe, Ketua Umum Perindo (Instagram @hary.tanoesudibjo)


JAKARTA (eNBe Indonesia) - Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, yang juga Sekjen Partai NasDem, ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung.

Menarik untuk disimak apakah hal ini akan memicu 'eksodus' NasDem yang mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden dari koalisi penguasa Jokowi.

Penetapan Plate sebagai tersangka sempat mengejutkan sejumlah kalangan karena dua hari lalu Kejagung mengaku belum menemukan bukti keterlibatan menteri dalam kasus korupsi yang menjerat lima orang, termasuk Kepala BAKTI Kominfo, lembaga di bawah Kementerian Perhubungan dan informatika yang menangani dana USO dari perusahaan telekomunikasi.

Tapi, mereka yang mengikuti kasus ini sejak awal tidak heran. Pertama, adik Johnny, Gregorius Aleks Plate, telah mengembalikan dana Rp500 juta yang digunakannya untuk perjalanan ke luar negeri yang bersumber dari rekening BAKTI Kominfo.

Baca Juga: Presiden Federasi Asosiasi Sepakbola Thailand Minta Maaf Kepada Indonesia

Mustahil dia mendapat fasilitas seperti itu jika dia bukan saudara Johnny apalagi Gregorius tidak memiliki jabatan resmi di kementerian.

Sinyal telah lama dikirim. Presiden Jokowi, misalnya, baru-baru ini menandatangani keputusan baru tentang pembentukan wakil menteri komunikasi dan informatika.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPKP) pemerintah baru saja menyerahkan pemeriksaannya terhadap BAKTI Kominfo dan menemukan kerugian negara Rp8,32 triliun.

Kejagung dan KPK biasanya menggunakan audit khusus dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan BPKP dalam penanganan kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi.

Menyusul penangkapan Johnny, beberapa orang mulai berspekulasi tentang penggantinya.

Baca Juga: Istana Bilang Posisi Menkominfo Untuk Sementara Akan Dijabat Pelaksana Tugas

Kebanyakan berspekulasi tentang Harry Tanoesoedibjo, ketua Partai Perindo, anggota koalisi penguasa Jokowi lainnya, karena pengusaha itu telah bertemu Jokowi beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir.

Tapi, ada pula yang berspekulasi Jenderal (Purn) Andhika Perkasa, mantan Pangdam, sebagai menteri baru.

NasDem merespons dengan cepat. Ketua Umum Partai Surya Paloh baru saja memanggil para tokoh kunci, antara lain Ahmad Sahroni (Bendahara) dan Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan).

Johnny adalah menteri ketiga dalam periode kedua Jokowi (2019-2024) yang terlibat kasus korupsi/suap.

Dua lainnya adalah Edhy Prabowo (politisi dari Partai Gerindra, Menteri Perikanan dan Kelautan) dan Juliari P Batubara (Politikus PDIP, Menteri Sosial).

Baca Juga: Politisi Nasdem Sebut Penetapan Tersangka Terhadap Jhonny Plate Akan Berpengaruh ke Pemilu 2024

Pada periode pertama (2014-2019), dua menteri terlibat: Idrus Marham (politisi partai Golkar/sekjen, kemudian Menteri Sosial) dan Imam Nahrawi (politisi PKB, menteri olahraga dan pemuda).

Di sana tentu ada dugaan motivasi politik di balik penetapan Johnny sebagai tersangka, terutama karena Kejaksaan Agung Burhanuddin adalah mitra politisi PDIP, dan NasDem mencalonkan Anies, yang memposisikan diri sebagai lawan Jokowi, pada pemilu tahun depan. Penyidikan korupsi di BAKTI Kominfo sudah dimulai beberapa bulan sebelum NasDem mencalonkan Anies.

Bahkan Bendahara NasDem Ahmad Sahroni menolak teori tersebut. Dia menilai kejaksaan telah melakukan proses yang tepat.

Pertanyaannya, sejauh mana Kejaksaan akan melangkah, termasuk kemungkinan aliran uang dari BAKTI Kominfo dan kontraktor ke NasDem.

Implikasi terhadap NasDem, diakui Sahroni, bisa signifikan untuk pemilu tahun depan. Bagaimana dengan Anies?***

Sumber : yosefardi.com


Editor: Christianus Wai Mona

Tags

Terkini

Medco Power Posts a 195% Surge in Profit

Kamis, 28 September 2023 | 08:27 WIB
X