Pengamat Politik: Ada Keterkaitan Resuffle Kabinet dan Penundaan Pemilu

- Minggu, 13 Maret 2022 | 12:04 WIB
Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang. (antara)
Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang. (antara)

Kupang (eNBe Indonesia) - Wacana perombakan (reshuffle) kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Pemilu 2024 saling berkaitan.

Demikian penilaian pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang.

"Wacana resuffle kabinet berhembus kencang di tengah terbelahnya dua kekuatan koalisi antara yang menghendaki Pemilu ditunda dan yang tetap mempertahankan Pemilu dilaksanakan pada 2024," katanya di Kupang, Sabtu (12/3/22).

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Bupati Manggarai Minta Warga Budayakan Membaca

Baca Juga: IKN Kota Ramah Lingkungan, Akan Menggunakan Mobil Listik

Ahmad Atang mengatakan publik juga membaca dalam beberapa sisi bahwa perombakan kabinet tersebut benar-benar untuk memperbaiki kinerja pemerintahan atau bagi-bagi kekuasaan atau justru sebagai upaya untuk membuka jalan sesuai isu politik aktual saat ini terkait tunda pemilu dan Jokowi tiga periode.

Menurut dia jika perombakan dilakukan sebagai bentuk perbaikan kinerja maka akan terjadi pergantian menteri. Pada titik ini, kata dia Jokowi mesti menggunakan capaian kinerja menteri sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang digariskan. 

"Maka menteri yang diangkat murni kemauan Jokowi bukan hasil kompromi dengan partai koalisi," katanya.

Baca Juga: Menyimpan Banyak Potensi, Desa Romarea Ende Bakal Jadi Desa Tambak Ikan

Ahmad Atang mengatakan jika perombakan sebagai sarana bagi-bagi kekuasaan, maka partai koalisi baru akan mendapatkan bagian ini, misalnya Partai Amanat Nasional (PAN).

Namun jika perombakan kabinet dilakukan sebagai respon terhadap dinamika yang terjadi pada partai koalisi terkait wacana penundaan Pemilu maka akan terjawab partai.

Artinya, jika partai pendukung Pemilu ditunda yang kadernya dalam kabinet diganti maka sesungguhnya Jokowi tidak mendukung Pemilu ditunda. Demikian pula sebaliknya jika partai penolak Pemilu ditunda yang kadernya diganti maka sikap Jokowi mendukung Pemilu ditunda.

Namun, kata dia jika perombakan ini sebagai respon terhadap dinamika yang terjadi pada partai koalisi terkait wacana penundaan Pemilu maka akan terjawab partai mana yang untung dan partai mana yang rugi. 

Artinya, kata dia jika partai pendukung Pemilu ditunda yang kadernya dalam kabinet diganti maka sesungguhnya Jokowi tidak mendukung pemilu ditunda. Namun sebaliknya jika partai penolak pemilu ditunda yang kadernya diganti maka sikap Jokowi mendukung pemilu ditunda.

Halaman:

Editor: Donita Gerina Tolio

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pater Kirch, Misionaris dan Guru itu Berpulang

Selasa, 6 Juni 2023 | 05:59 WIB

Alfamart Rebut Posisi Teratas dari Indomaret

Kamis, 4 Mei 2023 | 10:34 WIB

RESMI: Indonesia Tak Dibekukan FIFA

Jumat, 7 April 2023 | 14:36 WIB
X