Washington (eNBe Indonesia) - Bank Dunia mengumumkan pihaknya akan melakukan tindakan komprehensif terhadap krisis ketahanan pangan dengan pembiayaan hingga 30 miliar dolar AS dalam proyek-proyek yang sudah ada dan yang baru.
Pembiayaan akan dilakukan di berbagai bidang diantaranya pertanian, nutrisi, perlindungan sosial, air dan irigasi akan tersedia untuk implementasi guna mengatasi kerawanan pangan selama 15 bulan ke depan.
Hal Ini akan mendorong produksi pangan dan pupuk, meningkatkan sistem pangan, memfasilitasi perdagangan yang lebih besar, dan mendukung rumah tangga dan produsen yang rentan.
Baca Juga: KPK Temukan Oknum Pegawai di Pemkot Ambon Diduga Musnahkan Barang Bukti
Baca Juga: Sidang Putusan Praperadilan Ira Ua Akan Digelar Besok
Dalam pernyataannya, Bank Dunia menggandeng berbagai negara-negara dalam persiapan 12 miliar dolar proyek baru untuk 15 bulan ke depan.
Selain itu, portofolio Bank Dunia yang ada mencakup dana yang belum dicairkan sebesar 18,7 miliar dolar AS dalam proyek-proyek yang terkait langsung dengan masalah ketahanan pangan dan gizi, yang mencakup pertanian dan sumber daya alam, gizi, perlindungan sosial, dan sektor lainnya.
"Kenaikan harga pangan memiliki dampak yang menghancurkan bagi mereka yang paling miskin dan paling rentan," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass.
Baca Juga: Kemenkumham Sebut Banyak Anak Hasil Perkawinan Campur Ingin Menjadi WNI
Untuk menginformasikan dan menstabilkan pasar, sangat penting bagi negara-negara untuk membuat pernyataan yang jelas sekarang tentang peningkatan produksi di masa depan sebagai tanggapan atas perang Rusia-Ukraina, kata Malpass.
Dia mendesak negara-negara untuk meningkatkan pasokan energi dan pupuk, membantu petani meningkatkan penanaman dan hasil panen, dan menghapus kebijakan yang menghalangi ekspor dan impor, serta mengalihkan makanan ke biofuel, atau mendorong penyimpanan yang tidak perlu.***
Artikel Terkait
Direktur Bank Dunia Sebut Program Kartu Prakerja Jadi Solusi Masa Pandemi
Indef Tegaskan Kunci Mendukung Perdagangan Pangan Adalah Penguatan Data dan Diplomasi Ekonomi
Menteri Airlangga Tegaskan Ekonomi Indonesia Kian Tangguh