Bengaluru, India (eNBe Indonesia) - Harga emas naik di dekat level tertinggi dua minggu di perdagangan Asia pada Rabu pagi.
Hal ini juga didukung mundurnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar, dengan sentimen suram untuk aset-aset berisiko menambah daya tarik safe-haven logam kuning.
Emas di pasar spot diperdagangkan bertahan di 1.865,39 dolar AS per ounce pada pukul 00.42 GMT.
Baca Juga: Korban Penembakan di Texas Bertambah Menjadi 18 Anak dan 3 Dewasa
Baca Juga: Presiden Akan Hadir dalam GPDRR 2022 di Bali
Sementara itu, emas berjangka AS juga stabil diperdagangkan di 1.864,80 dolar AS per ounce, setelah menguat 0,95 persen semalam.
Emas naik ke level tertinggi sejak 9 Mei di 1.869,49 dolar AS pada Selasa (24/5/2022), karena daya tarik logam safe-haven terangkat oleh dolar AS yang lebih lemah dan imbal hasil obligasi pemerintah yang turun di tengah selera risiko yang lemah di pasar keuangan.
Dolar stabil setelah mencapai level terendah dalam sebulan di sesi sebelumnya. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Ulang Tahun Jakarta, Ratusan Lukisan Mural Meriahkan Jalan RE Martadinata Jakarta Utara
Artikel Terkait
Festival Lagu Maria Nagekeo: GTY Ende Juara, eNBe Voice penyanyi cilik
Atlet Kempo NTT Peraih Emas dan Perak di Tunisia Bercita-cita Masuk Akpol
Beberapa Tambang Emas Pernah Ambruk, Anggota DPR Minta Pengawasan Aktif Pemerintah