Jakarta (eNBe Indonesia) - Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki peluang besar aktif dalam ekonomi syariah dan industri halal dunia, salah satunya melalui penguatan industri perbankan syariah.
Meskipun demikian, kita tidak bisa menampik masih adanya sejumlah tantangan pengembangan industri perbankan syariah, ungkap Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutannya secara virtual pada acara Halalbihalal Asbisindo 2022 di Jakarta, Rabu.
Wapres mengatakan tantangan pertama yakni market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional masih kecil, yaitu sebesar 6,74 persen.
Baca Juga: Persiapan Pernikahan Adik Presiden Jokowi Hampir 100 Persen
Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Siswi Pelaku Perundungan di Semarang
Untuk itu, kata Wapres, diperlukan upaya ekstra dari regulator serta pelaku perbankan syariah untuk meningkatkan porsi market share perbankan syariah ke depan.
Tantangan kedua, keberadaan berbagai inovasi dan digitalisasi yang kini mengubah model bisnis keuangan.
Menurut Wapres, industri perbankan syariah harus mampu mengambil langkah adaptif untuk memenuhi ekspektasi nasabah akan layanan produk yang cepat, mudah, murah dan aman.
Baca Juga: Hasil Lelang Terpidana Korupsi, KPK Setor Negara Rp 5,5 Miliar
Artikel Terkait
PUPR Tegaskan Karena Faktor Keamanan, Istana Presiden dan Wapres di IKN Harus Terpisah
Kunjungan Kerja ke Magelang, Wapres Sempatkan Jalan Santai Di Kawasan Candi Borobudur
Perkokok UKM lokal, Wapres Ingin Kekayaan Intelektual UKM dilindungi