PLN Alokasikan Dana Pembayaran Kompensasi Rp 24,6 Triliun Untuk Infrastruktur Listrik

- Jumat, 1 Juli 2022 | 20:16 WIB
Pasang Akses Listrik di 4.700 Desa, PLN Butuh Dana PMN Rp10 Triliun.
Pasang Akses Listrik di 4.700 Desa, PLN Butuh Dana PMN Rp10 Triliun.

Jakarta (eNBe Indonesia) - Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo mengatakan pihaknya telah menerima pembayaran kompensasi dari pemerintah sebesar Rp 24,6 triliun yang merupakan realisasi utang dari skema stimulus listrik sepanjang tahun lalu.

Langkah selanjutnya, PLN akan menggunakan dana itu untuk membangun infrastruktur kelistrikan dan menjamin pasokan setrum yang andal bagi masyarakat.

"Kami menjalankan peran dengan mendukung penalangan biaya listrik masyarakat terlebih dahulu, sehingga listrik tetap bisa tersedia bagi masyarakat," kata Darmawan di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Hoegeng Awards 2022 Langkah Strategis Merekonstruksi Citra Polri Yang Presisi

Baca Juga: Tidak Ada Gangguan Kamtibmas Setelah Penetapan DOB

Darmawan memastikan bahwa kompensasi dari pemerintah tersebut merupakan wujud keberpihakan negara kepada masyarakat karena sejak 2017 tidak pernah ada penyesuaian tarif listrik untuk seluruh golongan tarif pelanggan.

Pemerintah menggelontorkan subsidi listrik sebesar Rp243,3 triliun dan kompensasi sebesar Rp94,17 triliun sejak 2017 hingga 2021.

PLN berjanji akan terus memperbaiki skema penyaluran subsidi maupun kompensasi listrik. Pencocokan data dan akurasi data terus dilakukan perseroan agar alokasi subsidi dan kompensasi bisa tepat sasaran.

Sepanjang 2021, PLN melakukan usaha maksimal untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan PLN akibat kelebihan pasokan dengan melakukan upaya efisiensi.

Baca Juga: BMKG Sebut Hujan Deras Disertai Angin Kencang Berpotensi Landa NTT Tiga Hari ke Depan

Langkah efisiensi dari sisi Opex maupun Capex serta pengendalian biaya pokok penyediaan (BPP) listrik dan non-allowable cost melalui penerapan cash war room, dan spend control tower.

Tujuan efisiensi itu agar langkah cost avoidance dan cost reduction termonitor dengan ketat, digitalisasi dan integrasi proses bisnis end to end.

"Kami juga lakukan sentralisasi pembayaran berbasis digital, sehingga cash bisa dioptimasi," ujar Darmawan.

Likuiditas PLN terus membaik berkat upaya efisiensi tersebut, sehingga perseroan belum akan melakukan penarikan pinjaman dari global bond dan tetap dapat melakukan pembayaran kewajiban-kewajiban secara tepat waktu, baik pembayaran pinjaman maupun pembayaran kepada pihak ketiga.

Halaman:

Editor: Donita Gerina Tolio

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Alfamart Rebut Posisi Teratas dari Indomaret

Kamis, 4 Mei 2023 | 10:34 WIB

RESMI: Indonesia Tak Dibekukan FIFA

Jumat, 7 April 2023 | 14:36 WIB
X