Cianjur (eNBe Indonesia) - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengalami kesulitan dalam mendistribusikan logistik untuk korban Gempa Cianjur, Jawa Barat karena begitu banyak titik yang menjadi area terdampak di lokasi ini.
Untuk menggapainya, Presiden sudah menyampaikan bahwa pihaknya siap mengerahkan helikopeter karena medannya berat.
"Kenapa hari Selasa pagi saya sampaikan, gunakan heli kalau diperlukan, karena titiknya telrlau banyak, medianya juga turun naik, turun gunung yang tidak mudah," kata Jokowi saat meninjau korban gempa Cianjur yang dirawat di RSUD Sayang, Cianjur, Kamis, (24/11/22).
Baca Juga: Vaksin Booster Kedua Untuk Lansia Sudah Berjalan, Kapan Giliran Masyarakat Umum?
Kondisi ini pula, kata Jokowi, yang menyebabkan masih adanya 39 korban yang belum ditemukan sampai hari ini. Tak hanya kontur yang turun naik, Jokowi menyebut tanah di lokasi ini juga masih udah longsor. "Kalau darurat, hujan, juga berbahaya," kata dia.
Tapi Jokowi mengaku sudah memerintahkan agar pencarian korban segera dimulai sebelum hujan turun lagi. "Semoga nanti semuanya bisa segera tertangani, kemudian kita bisa konsentrasi ke rehabilitasi, karena ini kelihatannya gempa sudah agak mereda," kata Jokowi.
Gempa Cianjur terjadi pada Senin, 21 November 2022. Jokowi sudah datang ke lokasi gempa, sehari setelah kejadian, yaitu Selasa, 22 November 2022.
Korban meninggal mencapai 271 orang.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penusuk Sopir TransJakarta
Adapun sampai Rabu kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban tewas dilaporkan bertambah menjadi 271 orang, 2.043 warga luka-luka, dan 40 lainnya masih hilang.
Di RSUD Sayang, Jokowi juga menerima informasi bahwa para pasien sudah mulai dipulangkan maupun dirujuk ke berbagai rumah sakit lainnya.
Di awal, ada 741 pasien yang dirawat. Per hari ini, tersisa 24 pasien. Sebagian sudah dipulangkan, dirujuk ke Bandung atau Jakarta, hingga Sukabumi untuk kasus-kasus berat.
Baca Juga: Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia ke-10
RSUD Sayang jadi salah satu lokasi perawatan korban. Selasa kemarin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga memobilisasi dokter ahli ortopedi atau bedah tulang untuk membantu penanganan korban Gempa Cianjur.
Upaya ini dilakukan karena ada kebutuhan mendesak akibat banyak korban yang cedera patang tulang dan luka lebam karena reruntuhan bangunan. "Memang yang sangat dibutuhkan adalah dokter bedah ortopedi karena banyak korban luka yang mengalami patah tulang," kata dia.
Artikel Terkait
Cianjur Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 3,9
Tim SAR Masih Mencari 40 Orang yang Hilang Pada Gempa Cianjur
Presiden Datang Ke Kecamatan Cigenang, Tempat Terparah Imbas Gempa Cianjur