Jakarta (eNBe Indonesia) - Ketua DPP Golkar Meutya Hafid mengatakan partainya sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa bahwa Pemilu 2024 harus diisi dengan adu gagasan, bukan adu domba.
Pesan tersebut, disampaikan melalui sang ketua umum, Airlangga Hartarto.
"Setuju pake banget. Ini senada dan selalu disampaikan juga oleh Golkar melalui Ketum kami ya," kata Meutya kepada media pers, Minggu (4/12/22).
Ketua Komisi I DPR ini menyinggung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) besutan Golkar, PPP, PAN yang menurutnya dibentuk dalam kerangka penyatuan ide dan gagasan.
Selain itu, Meutya menegaskan pihaknya juga menolak politik identitas dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca Juga: Ini Pertimbangan Ridwan Kamil Terkait Penetapan UMP Di Jawa Barat Sebesar Rp 1.986.670,17
"Termasuk KIB dibentuk juga dalam kerangka penyatuan ide dan gagasan. Golkar juga menggagas dalam KIB kan, bahwa KIB ini untuk menolak politik identitas," ujarnya.
Selain itu, kata Meutya, KIB mempertimbangkan pengusungan capres nantinya bukan pendukung dari politik identitas. "Ya tentu capres harusnya yang memiliki visi misi kecakapan dan bukan pendukung dari politik identitas," lanjut dia.
Wanti-wanti Jokowi
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan sejumlah wanti-wanti dalam penyelenggaraan pemilu di 2024 mendatang. Salah satunya, dia berpesan agar tak ada adu domba dalam pemilu melainkan adu gagasan.
Artikel Terkait
Pengamat Sebut Golkar Tak Mungkin Beda Sama Jokowi
Bergabungnya Rhoma Irama ke Golkar Buktikan Airlangga Pemimpin Pemersatu
Tunjukan Kekompakan KIB, PAN Akan Daftar Pemilu Bersama Golkar dan PPP