Jakarta (eNBe Indonesia) - Ahli Hukum Pidana Chudry Sitompul menyimpulkan bahwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan dalang terdakwa Ferdy Sambo sudah bisa dinyatakan sebagai pembunuhan berencana.
Dalam hal ini, Chudry melihat dari beberapa hal, yaitu pelecehan seksual Putri Candrawathi, tak bisa jadi motif pembunuhan yang kuat.
Selain itu, Chudry juga menjelaskan secara mudah mengenai perbedaan pembunuhan biasa dengan pembunuhan berencana.
Perbedaan yang pertama adalah apabila ada suatu peristiwa sebelumnya antara pelaku dengan korban. Hal itu yang disebut Chudry menyebabkan timbulnya pembunuhan berencana.
Baca Juga: Deolipa Akan Diperiksa Terkait Laporannya Terhadap Wali Kota Depok
Kedua, adanya waktu yang cukup untuk pelaku memikirkan dan menyiapkan modus operasi hingga cara pembunuhan terhadap korban.
Dua hal tersebut dinyatakan Chudry sudah bisa menyatakan sebuah pembunuhan berencana. Namun jika ditambah hal ketiga, yakni melibatkan banyak pihak termasuk persiapan untuk menutupi kejadian, maka sudah dipastikan pembunuhan berencana.
"Saya kira dari ketiga rumus ini sebenarnya kita dari keterang-keterangan saksi yang sebelumnya, yaitu sudah cukup menyatakan surat dakwaan yang dilakukan Jaksa Penuntut Umum itu sudah terbukti memnuhi unsur pembunuhan berencana," kata Chudry Sitompul, Selasa (20/12/22).
Chudry menjelaskan bahwa dalam perumusan KUHP memang tidak disebutkan mengenai hal 'berencana' tersebut. Hal tersebut nantinya akan diserahkan kepada hakim.
Baca Juga: Sandiaga Uno Mengaku Selalu Berkoordinasi Dengan Prabowo
Melihat putusan hakim yang terdahulu, Chudry menyampaikan rumusan yang ia katakan sudah memenuhi rumus pembunuhan berencana.
Mengenai dengan motif pembunuhan, Chudry menyatakan setiap kejahatan pasti ada motifnya. Sehubungan dengan kasus Sambo, Chudry menyebut moti pembunuhan berencana terhadap Brigadir J sudah terungkap.
"Nah motifnya ini, ya itu sebenarnya kan sudah bisa terungkap bahwa, walaupun itu nggak jelas, tapi sudah terungkap sebenarnya ada sebab akibat antara korban dengan pelakunya dan saya kira itu paling dekat," tutur Chudry.
Namun hal yang membuat kesulitan dalam kasus ini, adalah korban yang sudah meninggal dunia.
Artikel Terkait
Berkali-Kali Dibantah Ferdy Sambo, Netizen Justru Memberikan Dukungan Kepada Richard Eliezer
Sambo Buat Grup Whastapp Setelah 3 Hari Yosua Tewas, Siapa Saja Anggotanya?
Berbeda Dengan Pendapat Kriminolog, Sambo Dan Putri Bantah Lakukan Pembunuhan Berencana
Forensik: 'Ada Yang Bernama Tuhan Yesus Di Grup WhatsApp Ferdy Sambo CS'