DEPOK (eNBe Indonesia) - Warga net dari Sumba kembali prihatin dengan kericuan atraksi Pasola di Wanokaka, Sumba Barat pada Senin (13/3/23), dipicu oleh aksi serang seorang peserta terhadap lawannya, sambil mengacungkan parang.
Tampak di tayangan video yang beredar di media sosial terutama Facebook, peserta tersebut tidak sportif menerima beberapa lembing yang menerjang tubuhnya, dia lalu turun dari punggung kuda dan mengejar lawannya.
Pihak aparat kepolisian pun sigap mengatasi, namun atraksi Pasola harus berakhir. Pada bulan lalu, kericuan atraksi Pasola terjadi di Lamboya, Sumba Barat, diwarnai aksi lempar batu.
Salah satu netizen memberi komentar ekstrim, berharap atrasi tahunan Pasola di Sumba ini ditiadakan, karena sudah sulit dibenah dan hampir terjadi setiap tahun di banyak wilayah. Ada netizen lain meminta agar atraksi Pasola sebaiknya dijadikan game online saja.
Baca Juga: Liga Champions: Manchester City Sikat Leipzig, Erling Haaland Patahkah Rekor Gila Kylian Mbappe
Atraksi Pasola tampak tidak sakral lagi, dominan diwarnai hujan batu, bukan lagi hujan ketupat. Berawal dengan lembing kayu, namun berakhir dengan lembing batu. Peserta atraksi hari ini tidak lagi menghargai dan mendengar Rato, tokoh adat dan kepala desa. Pasola bergeser makna, dari tradisi menjadi adu fisik.
Pulau leluhur tanah Merapu tercoreng, citra budaya Sumba rusak oleh kelakuan tidak bermoral peserta atraksi Pasola.
Atraksi Pasola merupakan agenda rutin yang tiap tahunnya dilaksanakan pada beberapa tempat di Kabupaten Sumba Barat.
Pasola merupakan ritual adat budaya khas Sumba yang dilaksanakan dengan menggambarkan jiwa kesatria kaum laki-laki Sumba.
Baca Juga: King Cup: Cristiano Ronaldo Debut, Al Nassr Sukses Melaju ke Babak Semifinal
Dengan menunggangi kuda dan bersenjatakan tombak yang terbuat dari rotan dan juga kayu, para kesatria Sumba saling beradu ketangkasan dengan saling melemparkan senjata mereka dalam hal ini tombak kepada lawan.
Atraksi Pasola merupakan sebuah pertunjukan yang sangat dinanti oleh masyarakat Sumba serta wisatawan lokal dan mancanegara.***