Dana Desa : Mendorong Desa Mandiri yang Produktif dan Inovatif

ENDE (eNBe Indonesia) - Sudah hampir sepuluh tahun, semua desa di Kabupaten Ende mendapat kucuran dana desa.

Implementasi dari pengelolaan dana desa tersebut baru mencapai 40 persen dari target pemerintah pusat.

Bukti nyata alokasi dana desa lebih terlihat pada pekerjaan yang bersifat fisik semata.

Baca Juga: Ketum PBNU Sebut Hubungan Gus Dur dan Mba Mega Seperti Kakak dan Adik

Padahal jika mengacu pada Program Pemberdayaan Nasional ada dua fokus utama yaitu Pemberdayaan Sumber Alam dan Pemberdayaan SDM, dengan menitikberatkan pada program kreatifitas dan desa membangun berskala inovativ.

Yang menjadi masalah adalah soal kemampuan dan minimnya inisiatif produktifitas.

Seharusnya dengan dikucurkannya dana ini, desa mampu mandiri dan memiliki pendapatan sebagai modal untuk berbagai program desa.

Dana Desa : Mendorong Desa Mandiri yang Produktif dan Inovatif

Baca Juga: Taufik Diganti Atas Perintah DPP Gerindra

Namun pada kenyataannya desa masih tergantung pada APBD.

Minimnya sosialisasi tentang inovasi juga membuat pemanfaatan dana desa tidak maksimal.

Pengembangan SDA yang berbasis pariwisata dan kearifan lokal semestinya terus didorong, sehingga menjadi aset dan kekuatan sebuah desa.

Baca Juga: Putri KW Juarai Orleans Master

Pembentukan BUMDes juga belum berjalan maksimal. Tidak semua desa memiliki BUMDes. BUMDes yang sudah adapun kurang berperan.

Karena itu peran pemerintah sangat penting. Pemerintah tidak sebatas mengucurkan dana desa, namun juga harus mengawasi implementasinya, serta memberi motivasi terkait program Inovasi Mandiri.

Jika hal ini dilakukan maka desa-desa bisa lebih terencana dalam penyusunan program kegiatan, serta pembangunan desa bisa berjalan lebih baik.***

Oleh : Elvis Gadi Kapo

Dana Desa : Mendorong Desa Mandiri yang Produktif dan Inovatif