Bupati Nagekeo Apresiasi Kelompok Tani Peduli Konservasi

- Senin, 30 Januari 2023 | 17:39 WIB
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do sedang menanam anakan pala bersama kelompok tani Wonga Wali, Dusun Tuanio, Desa Pagomogo, Kecamatan Nangaroro, Nagekeo, NTT.
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do sedang menanam anakan pala bersama kelompok tani Wonga Wali, Dusun Tuanio, Desa Pagomogo, Kecamatan Nangaroro, Nagekeo, NTT.

MBAY (eNBe Indonesia) - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengapresiasi kelompok tani Wonga Wali Dusun Tuanio, Desa Pagomogo, Kecamatan Nangaroro yang mengembangkan budi daya tanaman perkebunan sebagai bentuk kepedulian terhadap Konservasi Lahan.

"Pengembangan tanaman perkebunan di hamparan perbukitan Manungae tidak hanya berdampak positif kepada peningkatan ekonomis masyarakat, tapi membantu Konservasi Lahan mendukung kepentingan ekologis," katanya dalam keterangan seperti dikutip Antara, Senin (30/1/2023).

Ia ikut terlibat dalam penanaman anakan pala bersama kelompok tani Wonga Wali di kebun salah satu anggota, Sabtu (28/1). Sebanyak 750 anakan pohon merupakan bantuan bupati secara pribadi kepada kelompok tersebut.

Baca Juga: KKB Kembali Tembak Warga Sipil di Sugapa, Papua Tengah

Bupati Don menilai inisiatif kelompok tani Wonga Wali untuk mengembangkan budi daya tanaman perkebunan itu perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, baik melalui intervensi program bibit maupun sarana produksi.

Dia berharap, masyarakat mengembangkan budi daya tanaman perkebunan lain, seperti cengkeh, lada, dan vanili. Dengan demikian kawasan Tuanio dapat dijadikan tujuan ekowisata perkebunan khusus rempah-rempah.

"Jadi orang datang ke sini berjalan keliling melihat tanaman rempah," ujarnya.

Baca Juga: KPK Kembali Periksa Lukas Enembe

Untuk menyukseskan rencana pengembangan tanaman perkebunan di wilayah itu, ia menyarankan pemerintah desa mengalokasikan anggaran Dana Desa melalui program pemberdayaan.

Ketua kelompok tani Wonga Wali Kasmirus Ceme mengatakan bibit pala yang telah ditanam berjumlah 300 anakan.

Dia mengatakan komoditi perkebunan umur panjang seperti pala cocok ditanam di wilayah Tuanio yang masih banyak terdapat lahan kosong.

Baca Juga: Kemenlu Telah Panggil Dubes Swedia Terkait Kasus Pembakaran Al Quran

"Sisanya 400 belum diambil," ungkap dia.***

Editor: Christianus Wai Mona

Sumber: antaranews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X