JAYAPURA (eNBe Indonesia) - KKB pimpinan Egianus Kogoya meminta senjata api dan amunisi untuk dibarter atau ditukar dengan pilot Susi Air yang masih disandera.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri membenarkan hal itu.
Namun ia menegaskan bahwa permintaan tersebut tidak mungkin dipenuhi karena berbahaya dan dapat menganggu keamanan serta menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga: Jaksa Tuntut Terdakwa Kasus Pembunuhan Astri dan Lael, Ira Ua 20 Tahun Penjara
"Sudah dipastikan tidak akan dipenuhi permintaan tersebut," tegas Kapolda Papua, seperti dikutip Antara, Kamis (23/2).
Kapolda mengaku, saat ini upaya pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru terus dilakukan dengan mengedepankan negosiasi guna menghindari jatuhnya korban.
Butuh waktu untuk menuntaskan-nya, namun itu dibutuhkan agar upaya pembebasan pilot Susi Air berhasil dilakukan tanpa ada korban jiwa, harap Kapolda Papua Irjen Pol. Fakhiri.
Baca Juga: Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48
Diakui, saat ini sandera bersama Egianus Kogoya sudah tidak berada di Paro atau wilayah lainnya di Kabupaten Nduga, karena mereka sudah bergeser dan masuk ke kabupaten lain yang ada di sekitarnya.
KKB pimpinan Egianus Kogoya, sejak Selasa (7/2) menyandera pilot Susi Air Philip Mark Merthens sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro.***
Artikel Terkait
Kapolda Papua Barat Perintah Tangkap Hidup Atau Mati Anggota KKB
KKB Bakar Pesawat Milik Susi Air di Kabupaten Nduga
KKB Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Bawa Pilot Susi Air Mark Merthens Keluar dari Distrik Paro, Nduga
Pimpinan KKB Egianus Kogoya Tinggalkan Surat Dekat Lokasi Pembakaran Susi Air