Omong Kosong Pilpres: Bakti Kominfo Skandal, Johnny Plate Tersangka?

- Kamis, 16 Maret 2023 | 11:19 WIB
Omong Kosong Pilpres: Bakti Kominfo Skandal, Johnny Plate Tersangka?
Omong Kosong Pilpres: Bakti Kominfo Skandal, Johnny Plate Tersangka?


DEPOK (eNBe Indonesia) - Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), diperiksa selama enam jam oleh Kejaksaan Negeri di Kejaksaan Agung, Rabu (15/3/23).

Ini pemeriksaan kedua terhadap Johnny, Sekjen Partai NasDem, anggota koalisi penguasa Jokowi.

Usai pemeriksaan, Kejaksaan Agung mengeluarkan pernyataan bahwa status Johnny ke depan, apakah tersangka atau tidak dalam kasus korupsi di BAKTI Kominfo, lembaga di bawah kementeriannya, akan diputuskan segera setelah terungkapnya kasus tersebut.

CEO BAKTI Kominfo dan pimpinan sejumlah perusahaan swasta telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tersebut.

Adik laki-laki Johnny, Aleks Plate, juga sudah beberapa kali diperiksa dan bisa ditetapkan sebagai tersangka meski sudah mengembalikan keuntungan yang diambilnya dari BAKTI kepada Negara sebesar Rp534 juta.

Itu kecil. Tapi, bagian terbesar dari korupsi, yang kabarnya 10% dari total proyek yang bisa bernilai trilyunan rupiah, bisa saja berakhir di pundi-pundi parpol/politisi.

Baca Juga: Percantik Jalan Ende-Aegela, Kementerian PUPR Alokasi Anggaran Rp161 Miliar

Beberapa nama lain yang dikabarkan terkait dengan NasDem (atau setidaknya mereka mengaku bekerja untuk keuangan partai) dan PKS partai Islam telah diperiksa dalam kasus tersebut.

Banyak orang dari Aplikanusa Lintasarta, anak perusahaan Indosat (ISAT), termasuk pimpinan serikat pekerja koperasi (Kopkarla), telah dipanggil Kejaksaan Agung.

Tidak jelas apakah mereka telah berbicara tentang tautan ke NasDem, tetapi itulah mengapa status Johnny di masa depan dalam kasus tersebut menarik untuk ditonton.

Jika Johnny ditetapkan sebagai tersangka, ada konsekuensi politik dalam hubungan Jokowi dan NasDem yang mencalonkan Anies Baswedan (yang tidak disukai Jokowi sebagai penggantinya).

Apakah NasDem pada akhirnya akan menarik diri dan mendeklarasikan dirinya sebagai ‘oposisi’ sehingga Anies bisa tampil frontal dengan tagline kampanye ‘perubahan’? Atau tetap di kabinet hanya dengan mengganti Johnny?

Baca Juga: Delapan Tim Pastikan Diri Lolos ke Babak Perempat Final Liga Champions

Atau mungkin status Johnny akan digantung sebentar untuk melihat apa yang mungkin dilakukan NasDem selanjutnya dalam konteks balapan 2024?

Seberapa cepat Kejagung akan mengumumkan status Johnny mungkin bergantung pada penilaian tingkat tinggi atas perubahan kepemimpinan politik yang akan datang.

NasDem, sejauh ini, telah menunjukkan kesediaannya untuk tetap berada di koalisi yang berkuasa, namun menolak pencalonan Anies.

NasDem, termasuk Anies, sementara itu melunakkan kampanyenya dengan menyatakan Anies pasti akan melanjutkan program Jokowi jika terpilih sebagai presiden, yang mungkin tidak dianggap serius oleh para pendukung Jokowi.

Baca Juga: Napoli Maju ke Perempat Final Liga Champions Setelah Bantai Frankfurt 3-0 di Leg Kedua Babak 16 Besar

Pemimpin tertinggi NasDem Surya Paloh baru-baru ini mengajak Luhut Binsar Pandjaitan, salah satu pembantu Jokowi yang paling dipercaya, untuk berkeliling di kantor pusat partai, di mana mereka makan siang.

Ini merupakan salah satu rangkaian pertemuan mereka sejak pencalonan Anies oleh partai pada awal Oktober 2022.***

Sumber : yosefardi.com

Halaman:

Editor: Adrianus Nulangi Madaala

Tags

Terkini

X