• Jumat, 29 September 2023

Ratusan Remaja NTT Jadi Korban Penipuan Berkedok Pekerjaan di Jakarta

- Kamis, 30 September 2021 | 21:49 WIB
 Badan Penghubung NTT di Jakarta menerima pengaduan dua remaja asal Sumba Timur yang mengaku telah ditipu oleh oknum yang menawarkan pekerjaan di Jakarta. (Dok. Pribadi.)
Badan Penghubung NTT di Jakarta menerima pengaduan dua remaja asal Sumba Timur yang mengaku telah ditipu oleh oknum yang menawarkan pekerjaan di Jakarta. (Dok. Pribadi.)

JAKARTA (eNBe Indonesia) -- Ratusan remaja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menjadi korban penipuan berkedok tawaran pekerjaan oleh perusahaan ilegal di Jakarta.

Menurut pengakuan beberapa sumber, remaja-remaja asal NTT telah menjadi korban penipuan oknum tidak bertanggung jawab tersebut bahkan sejak beberapa tahun lalu.

Sayangnya, modus penipuan tersebut terus bekerjadi antara para korban yang sulit keluar dari jaringan kerja pelaku, atau memilih berada di zona nyaman karena mendapatkan insentif uang dari para pelaku.

Baca Juga: Ini Alasan Isu PKI Selalu Muncul Menjelang Peringatan Gestapu

Perusahaan ilegal yang disebut-sebut para korban bernama Lembaga Pendidikan Penerbangan Tadika Puri. Nama lembaga ini sudah begitu populer di antara remaja-remaja NTT yang menjadi target mereka.

Perusahaan bodong ini ternyata tidak hanya berada di Jakarta atau Tangerang, tetapi juga berada di Bandung, Surabaya, Makasaar dan beberapa kota strategis lainnya.

"Di Tadika Puri Bandung yang ada di asrama sekitar 200 orang yang ada dan kebanyakan dari NTT," ungkap seorang sumber dalam sebuah keterangan yang dikutip Enbe Indonesia, Kamis (30/9).

Baca Juga: Anak Muda NTT Waspada, 2 Remaja Sumba Timur Sudah Jadi Korban Penipuan Berkedok Pekerjaan di Jakarta

Sebuah laporan dari beberapa sumber mengatakan bahwa banyak korban yang tidak mau pulang kembali ke kampung halaman karena menanggung malu pada keluarga.

Mereka terpaksa memilih bekerja atau ditampung oleh keluarga di Jakarta.

"Ini sudah sering. Masih ada adik-adik dari Aimere, Maunori, Ende, yang jadi korban penipuan beberapa tahun lalu, sekarang kita tampung di Cijantung (Jakarta Timur)," ungkap seorang sumber di Grup WhatsApp.

Sumber tersebut mengatakan bahwa banyak dari korban yang bahkan membayar hingga Rp50 juta untuk mengikuti program pendidikan palsu yang mereka tawarkan.

Anehnya, saat ditangkap para pelaku mengaku bahwa uang sudah terpakai entah kemana. Herannya, ketika berhasil ditangkap, pelaku dipukul dan dianiaya keluarga korban, tetapi keesokan harinya mereka sudah pulih.

"Malam babak belur, bangun pagi muka mulus. Adik-adik ada belasan orang masing-masing bayar Rp50 juta. Uang tidak ada yang kembali saat ditangkap," kata sumber tersebut.

Halaman:

Editor: Denis DH

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X