DEPOK (eNBe Indonesia) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akhirnya angkat bicara mengenai viralnya pengobatan mujarab ala Ida Dayak yang menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan pihaknya menyadari bahwa Indonesia memiliki warisan budaya berupa pengobatan tradisonal
Kemenkes juga lanjut Siti, tidak melarang praktek pengobatan non-medis seperti yang ditawarkan oleh Ibu Ida Dayak.
Baca Juga: Ditawari Gaji Fantastis 400 Juta Euro Per Tahun Oleh Al-Hilal, Leo Messi Masih Prioritaskan Bermain di Eropa
Namun, ia menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut serta didukung oleh bukti empiris yang kuat sebagaimana pengobatan modern yang telah terbukti memberikan manfaat.
Sementara itu Sosiolog Universitas Indonesia Ida Ruwaida mengungkap fenomena pengobatan alternatif yang dilakukan oleh Ida Dayak bukan hal baru dalam masyarakat Indonesia.
Menurutnya, pilihan pengobatan sangat erat kaitannya dengan keyakinan. Pengobatan alternatif seringkali dianggap sebagai pilihan yang rasional.
Baca Juga: Pelatih Baru Bawa Chelsea Tahan Imbang Liverpool 0-0 di Liga Inggris
"Jadi kadang kita bisa melihat, apa yang dilakukan seseorang memilih pengobatan alternatif itu dianggap irasional. Namun, buat yang melakukannya itu dianggap sebagai sesuatu hal yang rasional," jelasnya dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, dikutip Rabu (5/4/2023).
Terlebih ketika pasien dan keluarganya, misalnya, sudah lama menghadapi penyakit yang tidak kunjung membaik melalui pengobatan medis.
Ketika ada tawaran pengobatan alternatif, masyarakat Indonesia cenderung melihatnya sebagai solusi yang mampu menyembuhkan.
Baca Juga: Imbang 1-1 di Leg 1 Semifinal Piala Coppa Italia, Laga Juventus Kontra Inter Milan Diwarnai Hujan Kartu Merah
Hal ini didorong oleh prinsip "seeing is believing" yang melekat pada masyarakat.
Dalam konteks Ida Dayak, Ruwaida mengatakan banyak kasus yang menunjukkan perubahan signifikan, seperti pasien yang tidak bisa berbicara menjadi bisa berbicara, atau tulang yang bengkok menjadi lurus.
"Kita lihat dalam kaca mata medis hal tersebut tidak bisa dibandingkan," lanjut Ruwaida.
Baca Juga: Polemik Piala Dunia U-20: Jokowi diserang Ganjar karena hanya Pentingkan CUAN, Abaikan Palestina
Pengobatan Ida Dayak akhirnya semakin dikenal karena paparan media sosial yang menunjukkan banyak orang tampak sembuh.
Ruwaida menegaskan bahwa hal ini perlu disikapi, dan pemerintah serta pihak-pihak lain harus turut memberikan literasi kepada masyarakat.
Menurutnya, ada pihak yang secara langsung atau tidak langsung mengakui atau melegitimasi apa yang dilakukan oleh Ida Dayak sebagai pengobatan alternatif.
Baca Juga: Premier League Alias Liga Inggris Berlakukan Aturan Jeda Agar Pemain Muslim Bisa Berbuka Puasa
Celakanya hal ini semakin memperkuat keyakinan masyarakat untuk memilih pengobatan alternatif seperti yang ditawarkan Ida Dayak.***
Artikel Terkait
Kenali Pengobatan Alami Penyakit Darah Rendah
Pajak Rokok Dapat Dialokasikan Pengobatan Kanker
BPOM Izinkan Paxlovid Untuk Pengobatan Pasien Covid-19 di Indonesia
Lembaga Penelitian BRIN Rekomendasikan Potensi Penelitian Pengobatan Cacar Monyet
Pemkab Nagekeo Pastikan ODHA Mendapat Pelayanan Pengobatan