• Jumat, 29 September 2023

Wacana Nelayan Indonesia Diberikan Uang Pensiun Digulirkan

- Sabtu, 6 Februari 2021 | 13:36 WIB
nelayan
nelayan

DEPOK (eNBe Indonesia) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono merencanakan adanya jaminan hari tua atau uang pensiun untuk nelayan Indonesia.

Hal ini disampaikan Trenggono usai mengujungi lokasi Lumbung Ikan Nasional di Maluku. Dia mengatakan, pemberlakuan jaminan hari tua untuk nelayan itu akan digulirkan lebih dulu di provinsi tersebut.

"Nelayan yang bekerja di situ harus memiliki tiga hal yang selalu saya canangkan. Nomor 1 adalah asuransi kecelakaan, nomor 2 asuransi kesehatan, dan tunjangan hari tua. Jadi, nelayan dimulai di 3 WPP LIN ini, adalah nelayan yang memiliki pensiun di hari tuanya, saat tidak melaut lagi. Nah, ini harus disiapkan," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis yang diterima RRI, Sabtu (6/2).

Selain itu, Trenggono juga menargetkan adanya transformasi sistem penangkapan ikan dan pengawasan terhadap kapal-kapal perikanan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Tujuannya untuk peningkatan produktivitas nelayan, menjaga kualitas produk, serta menjamin keberlanjutan populasi perikanan di laut Indonesia.

Mengenai program LIN tersebut, Trenggono meminta jajarannya segera melakukan beragam persiapan.

Itu, lanjut dia, mulai dari menghitung ulang potensi perikanan tangkap di tiga WPPNRI di Maluku (714, 715, dan 718) hingga menyiapkan infrastruktur pendukung operasional pelabuhan perikanan.

"Yang paling penting adalah kesiapan kita dari sektor kelautan dan perikanan. Sebetulnya pelabuhan (yang akan) dibangun oleh Bapak Menteri Perhubungan dan difasilitasi Bapak Gubernur Maluku itu tidak akan menjadi apa-apa, kalau kita tidak segera mengisi ekonomi di dalamnya supaya bergerak," ujarnya.

Menurut dia, persiapan matang dan penerapan tata kelola perikanan yang baik akan menarik minat pelaku usaha untuk berinvestasi di kawasan LIN.

"Bila ini terjadi, industri perikanan dalam negeri pun akan maju," kata dia.

Dia juga meminta jajaran KKP rutin berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah.

Sebab, dia menyadari pengembangan program tersebut penuh dengan tantangan. Sehingga, kata dia, perlu kerja sama semua pihak agar menghasilkan output maksimal.

"Itu butuh effort yang begitu panjang. Hardware dan software yang harus disiapkan supaya nanti Pak Bahlil (Kepala BKPM) bisa menjual sarana ini, dia bisa bilang kita ikannya bagus-bagus, semuanya sehat dan sarana pengolahannya bagus, silahkan investor datang melakukan industrialisasi di sini," pungkasnya. (rri.co.id)

 

Editor: Redaksi

Tags

Terkini

X