Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 14:29 WIB
Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan
Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan


Oleh RD. Dionysius Adi Tejo Saputro, Ketua FKKUKD Kota Depok   

MENYIMAK situasi perkembangan Kota Depok yang baru saja merayakan HUT ke-24 pada 27 April 2023, tentunya kita bersama dapat merefleksikan banyak hal sebagai komunitas sosial masyarakat.

Hal tersebut misalnya adalah soal pernyataan hasil survey salah satu lembaga survey yang menyatakan bahwa Kota Depok menjadi salah satu kota yang masuk nominasi sebagai kota intoleran di Indonesia.

Banyak pendapat dan komentar yang muncul terkait hasil survey tersebut. Pertanyaannya adalah, benarkah demikian ?

Pertama, setiap lembaga survey yang kompeten tentu memiliki standar atau barometer dalam mengukur dan menganalisa setiap keadaan daerah.

Banyak komponen yang jelas akan dipakai untuk sampai pada sebuah penilaian setelah memverifikasinya. Hanya saja unsur subjektivitas tetap saja akan mewarnai dalam sudut pandang setiap pribadi yang akan melihat hasil tersebut.

Terlepas dari hal itu semua, yang patut kita cermati adalah sikap dan cara kita melihat situasi masyarakat secara umum.

Bagaimanapun juga kita adalah bagian dari masyarakat Kota Depok, bukan “the outsider” yang berada di sisi luar kelompok.

Ibarat kita berada di tengah-tengah keluarga sendiri yang mestinya secara proporsional mengevaluasi apa yang sedang terjadi.

Sebab seluas-luasnya kita melihat tentang diri kita, tetap ada yang tak disadari yang tak terlihat oleh diri sendiri bukan?

Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan
Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan

Maka perlu kejujuran dan keterbukaan terhadap situasi diri kita sebagai warga Kota Depok dengan keberagaman suku, agama, dan budaya.

Kedua, refleksi dan evaluasi secara masif tentu diperlukan dari seluruh elemen masyarakat, baik warga maupun para pemangku jabatan publik, termasuk jajaran pimpinan daerah.

Apakah kesadaran diri setiap warga dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan yang luhur telah dijalankan dengan jujur dan tulus?

Apakah kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah daerah menghantarkan seluruh warga masyarakat sampai pada kebaikan dan kesejahteraan bersama ?

Beberapa waktu lalu pun muncul berbagai macam pendapat terkait rencana perda Syariah Kota Depok yang begitu getol digoalkan.

Bukan meresahkan, tetapi menggelikan barangkali. Lantas, di mana sebuah demokrasi kebhinekaan ditempatkan jika kebaikan bersama dijalankan bukan atas dasar nilai-nilai universalitas?

Sekali lagi hal itu butuh kejujuran, ketulusan, dan keterbukaan kita bersama. Menyanggah pendapat hasil temuan survey boleh saja, tetapi mengakui sisi diri yang tak terlihat itu menjadi penting.

Saudara-saudari umat Kristiani Depok yang terkasih, tema Paskah 2023 adalah “Kebangkitan Yesus Memperbaharui Semangat Kebangsaan” dengan subtema “Kebangkitan Yesus Bagi Kebhinekaan Kota Depok”.

Secara umum, tema tersebut hendak mengaktualkan semangat Paskah dalam konteks kebhinekaan bangsa Indonesia dan keragaman Kota Depok yang beraneka warna.

Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan
Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan


Tema ini pun secara khusus mengajak kita sekalian untuk kembali melihat dan merenungkan karya, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus dalam hidup kita bersama secara kontekstual.

Seluruh hidup Yesus memuncak pada salib yang menandakan sebuah pengorbanan demi keselamatan.

Mengorbankan berarti menguduskan, mengembalikan kepada yang sejati dalam kondisi yang bersih (sacrifice dalam bahasa Inggris dari dasar kata sacer dalam bahasa Latin) supaya hasilnya menjadi selamat.

Dan tindakan Yesus berlaku bagi siapa pun, manusia di dunia. Dalam hal itu nilai tindakan Yesus bersifat universal, sebab Ia datang bukan untuk mengajarkan sebuah agama, tetapi nilai-nilai Ilahi yang berlaku bagi siapa pun yang mendukung kebaikan bersama.

Semangat pluralitas dalam pewartaan Yesus juga tak mudah untuk diterima oleh khalayak luas, Ia pun berhadapan dengan situasi politis bangsa Romawi maupun kalangan tokoh agama Yahudi dan Farisi.

Cara dan tindakan Yesus bukan dilihat sebagai sebuah pembaharuan cara hidup (rohani), tetapi justru dianggap sebagai sebuah perlawanan yang membangun konspirasi bawah.

Meski karya Yesus terhenti di kayu salib, tetapi hal itu bukanlah sebuah kemandegan (kebuntuan).

Hal tersebut justru semakin membuktikan puncak tindakan dan cinta Allah melalui Yesus Putera-Nya demi kebaikan dan keselamatan manusia.

Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan
Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan


Dengan cara itu, agar supaya setiap orang memandang betapa luhurnya pengorbanan Yesus bagi semua bangsa manusia; pengorbanan yang menguduskan, memulihkan, mengkondisikan sebagai pribadi yang tetap dikasihi Allah.

Idealisme martiria seperti halnya tindakan Yesus tentu begitu luhur bagi kita saat ini, dan tentu saja bukan tuntutan bagi kita agar terkesan seheroik Yesus.

Bagi kita, tugas utama adalah pewartaan dan kesaksian sebagai murid dan pribadi yang ditebus oleh-Nya.

Membawakan semangat pluralitas dan kebhinekaan seturut warna bangsa Indonesia merupakan cara hidup sebagai orang Kristiani.

Bukan jamannya lagi selalu terkungkung dalam narasi polarisasi “minoritas” atau “mayoritas”.

Kita diharapkan menempatkan diri sebagai bagian kelompok masyarakat yang hendak membangun kebersamaan dalam visi dan misi harmonisasi keberagaman.

Perbedaan harus dilihat sebagai kekuatan yang saling melengkapi dan bukan sebagai batu sandungan satu dengan yang lain.

Meski terasa tak mungkin, namun garam itu harus ditebarkan dan terang itu harus tetap bertahan menyala pada tempatnya.

Dokumen Abu Dhabi (2019) menyerukan kepada semua bangsa bagaimana cara-cara merayakan dan merawat persaudaraan antar manusia.

Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan
Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan

Halaman:

Editor: Adrianus Nulangi Madaala

Tags

Terkini

Paskah Kota Depok & Merawat Kebhinekaan

Sabtu, 20 Mei 2023 | 14:29 WIB

Belajar Memisahkan Olahraga dan Politik

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:20 WIB

Depok & Upaya Membangun Toleransi

Selasa, 11 Oktober 2022 | 21:18 WIB

Halusinasi Politik SBY Jelang Pilpres 2024

Selasa, 20 September 2022 | 15:01 WIB

SAMBO DIPECAT, SAMBO MELAWAN

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 20:05 WIB

Flores, Rahim Baru Para Misionaris

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 10:24 WIB

Kaji Banding Atau Jalan Jalan Dibiayai APBD Sikka

Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:41 WIB

Reaksi Pengamat atas Kunjungan Nanci Pelosi

Senin, 8 Agustus 2022 | 10:20 WIB

Klaim Teritori Sebagai Kegelisahan Malaysia

Selasa, 2 Agustus 2022 | 10:25 WIB

Mencermati Kunjungan Ramos Horta

Selasa, 2 Agustus 2022 | 10:15 WIB

Agresivitas Anggota Polri Bersenjata

Kamis, 21 Juli 2022 | 15:58 WIB

Sensitivitas Agama Kekinian

Kamis, 21 Juli 2022 | 15:46 WIB

Launching Gegabah

Jumat, 15 Juli 2022 | 14:51 WIB
X