Oleh Kristiaan Emanuel*)
ORANG yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya. (Luk 6:45)
Pohon yang baik tidak mungkin menghasilkan buah yang tidak baik. Demikian sebaliknya, pohon yang tidak baik, mustahil menghasilkan buah yang baik.
Sebetulnya mudah bagi kita Untuk mengenali karakter dan kebaikan seseorang. Cukup dengan melihat buah-buah yang dihasilkan olehnya. Sebab buah baik hanya berasal dari pohon yang baik, terawat dan sehat. Sebaliknya jika seseorang berlaku jahat atau tidak baik dalam hidupnya, kita akan mengenali sumbernya yang pasti tidak baik.
Perhatikan dalam keluarga kita masing-masing. Misalkan seorang anak selalu bermasalah, mengalami problem emosi, sering berkelahi dengan teman sekolah atau sepermainan, berbuat jahat seperti mengutil atau mencuri, tidak jujur, mulut kotor, sikap yang kasar dan berlaku curang, maka tentu sumbernya yakni orang terdekatnya dalam keluarga pasti tidak memberikan pengajaran yang baik dan benar bagi anaknya. Anak akan menyerap tabiat keluarga dalam pengamatan saat kecil hingga beranjak dewasa. Pada saatnya, ia melakukan apa yang dilihat, dicopy, dan menjadi gambaran hidupnya dari orang tuanya.
Baca Juga: Anies Baswedan Ingin Istirahat Usai Menjabat Gubernur DKI Jakarta
Maka tidak heran, jika seorang anak suka melakukan kekerasan pada istrinya saat berkeluarga, itulah gambaran hidup berkeluarga yang ia terima saat kecilnya. Jika anak suka berbohong dan tidak dapat dipercaya, itulah gambaran hidup yang pernah diserapnya. Jika seseorang menjadi penyembah berhala, yakinlah bahwa dalam keluarganya pastilah selalu percaya pada hal-hal seperti itu.
Mari belajar untuk memutus buah-buah tidak baik yang telah kita hasilkan. Jadilah pohon yang baik bagi keluarga, dengan memiliki perbendaharaan hati yang baik. Agar setiap orang menjadi sumber kebaikan dalam kesaksian hidupnya yang mengalir bagi orang-orang terdekat.
Belajarlah untuk menjadikan sabda Tuhan sebagai inspirasi kebaikan dalam tindakan nyata. Agar ketika godaan kejahatan datang, orang mampu bertahan karena memiliki perbendaharaan hati yang baik dan menghasilkan buah yang baik pula.***
*) Penulis adalah Anggota Keluarga Komunitas Iman Keuskupan Maumere, Anggota Marriage Encounter Keuskupan Maumere, dan Anggota Camp Pria Sejati Katolik Keuskupan Maumere