Omong Kosong Pilpres: Jokowi akan dorong koalisi besar PDIP-KIB, usung Ganjar?

- Senin, 6 Maret 2023 | 08:18 WIB
Tiga Capres yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang masuk tiga besar dengan elektabilitas tertinggi menurut survei Litbang Kompas.
Tiga Capres yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang masuk tiga besar dengan elektabilitas tertinggi menurut survei Litbang Kompas.


DEPOK (eNBe Indonesia) - Beberapa percaya bahwa PDIP partai yang berkuasa pada akhirnya akan bergabung dengan apa yang disebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sebuah koalisi yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP, dalam pemilihan presiden 2024.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo secara luas diyakini memainkan peran penting dalam meyakinkan Megawati Soekarnoputri untuk membentuk koalisi besar itu.

Ada banyak alasan untuk percaya bahwa PDIP akan bergabung dengan KIB, dan Presiden Jokowi akan memiliki peran penting dalam pembentukan koalisi tersebut.

Seperti diketahui, PDIP dan semua partai politik di KIB adalah anggota koalisi penguasa Jokowi.

Belum lagi rumor sebelumnya yang menyebut Jokowi berada di belakang pendirian KIB. Apalagi rumor yang menyebutkan KIB siap menjadi kendaraan politik Ganjar Pranowo jika Gubernur gagal mendapatkan tiket dari PDIP, namun rumor tersebut dibantah Istana Negara.

Benar atau tidak, kita semua tahu bahwa Jokowi memiliki hubungan yang sangat dekat dan berpengaruh kuat dengan tiga partai politik di KIB, termasuk Golkar.

Baca Juga: Adaro & Bukit Asam Report a Surge in Profit

PDIP sendiri sudah berkali-kali menyatakan tidak akan maju sendiri di Pilkada 2024 dan akan berkoalisi dengan partai lain.

Dalam kaitan itu, pilihan terbaik mereka adalah dengan berkoalisi dengan KIB. Pasalnya, PDIP menutup pintu untuk berkoalisi dengan Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat, tiga partai politik pengusung Anies Baswedan.

PDIP juga menyatakan akan mencalonkan kadernya sebagai calon presiden, sehingga sulit melihat Partai berkoalisi dengan Gerindra karena Prabowo juga ingin mencalonkan diri sebagai calon presiden.

Adapun KIB, koalisi tersebut tidak memiliki calon presiden yang kuat untuk saat ini, yang dapat ditawarkan oleh PDIP.

PDIP seperti kita ketahui bersama memiliki Ganjar yang tampil sebagai yang terdepan dalam berbagai jajak pendapat, termasuk survei terbaru dari Litbang Kompas.

Baca Juga: Adaro Minerals Posts 114% Surge in Profit

Namun, belum ada yang tahu apakah PDIP akan mencalonkan Ganjar atau tidak. Ada pihak di PDIP yang menginginkan Partai mencalonkan putri Megawati, Puan Maharani.

Meski dibandingkan dengan Ganjar, elektabilitas Puan terbilang tidak signifikan. Jadi, tidak bijak jika PDIP ngotot mencalonkan Puan ketimbang Ganjar.

Jika PDIP bergabung dengan KIB, mereka dapat membentuk koalisi parpol terbesar untuk Pemilu 2024. Mereka semua akan menguasai 276 dari 575 kursi DPR atau hampir 50 persen.

Di sisi lain, pasangan presiden lebih penting dalam pemilihan presiden daripada ukuran koalisi.

Pertanyaannya, apakah koalisi besar PDIP dan KIB bisa menominasikan pasangan terbaik dan terkuat mereka untuk Pilkada 2024?

Terkait dengan pertanyaan itu, Ganjar seharusnya menjadi calon presiden dari koalisi mengingat elektabilitasnya.

Adapun cawapres, calon potensial bisa Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.

Baca Juga: Liga Inggris: Aib Terbesar, Liverpool Bantai Manchester United 7-0 di Anfield

Litbang Kompas menyebut Ridwan sebagai calon wakil presiden terfavorit. Namun, Golkar telah mencalonkan Airlangga untuk Pilkada 2024 dan Partai meminta Ridwan untuk fokus memenangkan pemilihannya kembali di Pilkada Jawa Barat 2024.

Sementara Erick mendapat dukungan dari PAN, sedangkan Sandi mendapatkan dukungan dari PPP. Pada tingkat ini, apa pun masih bisa terjadi.

Jokowi juga bisa memainkan peran penting dalam meyakinkan Golkar, PAN, PPP, dan tentunya PDIP terkait cawapres yang tepat untuk Ganjar.

Karena itu, kita harus menunggu dan melihat apakah PDIP akan bergabung dengan KIB atau tidak, tapi kita lihat dulu apakah Megawati akan mencalonkan Ganjar atau orang lain.

Megawati kabarnya akan mengumumkan keputusannya pada 1 Juni 2023, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, di mana PDIP diperkirakan akan menggelar pertemuan besar-besaran di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).***

Sumber : yosefardi.com

Editor: Adrianus Nulangi Madaala

Tags

Terkini

X