Survei Litbang Kompas Sebut Jika Ganjar Gagal Nyapres Sebagian Besar Pendukungnya Akan Pilih Prabowo

DEPOK (eNBe Indonesia) - Kader PDI Perjuangan sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi puncak elektabilitas capres dalam Survei Litbang Kompas Januari 2023.

Mekipun tertinggi secara elektabilitas, ada peluang Ganjar Pranowo tidak mendapatkan tiket capres. Lantas, ke mana arah dukungan itu?

Dalam analisis Litbang Kompas yang dirilis pada hari ini, Selasa (21/3/2023), para pendukung Ganjar Pranowo akan berpindah dukungan menuju Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Jumlahnya siginifikan.

Baca Juga: Ganjar Akui Ada Pembicaraan Politik Antara Dirinya, Prabowo dan Jokowi Saat di Sawah Beberapa Waktu Lalu

Dilansir kompas.tv sebanyak seperlima atau 21,1 persen pendukung Ganjar diprediksi bakal berpaling ke Prabowo untuk Pilpres 2024 jika Ganjar ternyata gagal diumumkan jadi capres.

Selain ke Prabowo, suara pendukung Ganjar juga sebagian akan beralih ke calon-calon potensial lain.

Mulai dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Baca Juga: Polres Nagekeo Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Terkait Pasar Danga

Dalam analisis Litbang Kompas juga dijelaskan, sebanyak 30,2 persen pendukung Ganjar Pranowo menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan jika Ganjar Pranowo tidak jadi diumumkan jadi capres.

Sedangkan sebanyak 15,8 persen bakal memilih tokoh lainnya dalam Pilpres jika ia gagal maju.

Berikut pilihan capres dari para pendukung Ganjar Pranowo jika Ganjar tak jadi capres:

    Prabowo Subianto: 21,1 persen
    Ridwan Kamil: 14,7 persen
    Anies Baswedan: 7,7 persen
    Erick Thohir: 5,5 persen
    Tri Rismaharini: 5,0 persen
    Tokoh lainnya: 15,8 persen
    Tidak tahu: 30,2 persen.

Baca Juga: Cara Cek Penerima dan Jadwal Pencairan Bansos KLJ, KAJ, dan KPDJ 2023 di siladu.jakarta.go.id

Adapun Survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023 dan bertajuk Survei Kepimpinan Nasional.

Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode tersebut, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.***