DEPOK (eNBe Indonesia) - Anies Baswedan melontarkan kecaman terhadap Presiden Joko Widodo, termasuk pembangunan infrastruktur Presiden, dalam pidatonya di acara ulang tahun partai oposisi PKS.
Mungkin ini pertama kalinya Anies mengeluarkan narasi yang kuat terhadap Presiden jelang Pilpres 2024. Mari kita bicara sedikit tentang masalah ini.
Banyak hal yang dikritik Anies terkait pemerintahan Jokowi, tapi yang paling banyak disorot oleh media adalah soal pembangunan infrastruktur, dan bisa dipahami kenapa.
Anies mengatakan Jokowi telah berhasil membangun jalan tol sepanjang 1.569 kilometer, terpanjang yang pernah dibangun dalam sejarah negara.
Namun, dia mengklaim dibandingkan dengan pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi hanya mampu membangun sekitar 500 km jalan non tol. Sedangkan SBY membangun jalan non tol sepanjang 144.000 km.
Baca Juga: Majelis Hakim PN Jakarta Timur Tolak Eksepsi Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti
Jelas Anies melontarkan kritik untuk membuat narasi bahwa Jokowi hanya fokus pada pembangunan tol berbayar dan mengabaikan pembangunan non tol.
Namun, apakah Anies benar-benar memiliki data yang andal dan valid untuk mendukung klaimnya?
Terkait pertanyaan tersebut, data Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan jalan non tol bertambah dari 34.629 km pada tahun 2004 menjadi 38.570 km pada tahun 2014.
Artinya, selama sepuluh tahun masa jabatannya, SBY membangun kurang dari 4000 km jalan non tol.
Sekedar diketahui, Djoko Kirmanto yang menjabat sebagai Menteri PUPR di bawah pemerintahan SBY juga pernah membicarakan data yang sama pada Maret 2014 lalu.
Data yang sama dari Kementerian PUPR menunjukkan hingga akhir 2021 jalan non tol bertambah menjadi 46.965 km.
Baca Juga: Gibran Bilang Akan Tegak Lurus Terhadap Megawati Usai Polemik Pertemuannya Dengan Prabowo
Artinya, selama tujuh tahun masa jabatannya, Jokowi sudah membangun lebih dari 8.000 km, atau dua kali panjang jalan non tol yang dibangun pada masa pendahulunya.
Belum lagi datanya belum memasukkan data tahun 2022 dan 2023, serta fakta Jokowi masih menjabat hingga 2024, Presiden masih berpeluang untuk lebih mendorong pembangunan jalan non tol.
Anehnya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hal yang berbeda, dan sepertinya data inilah yang dimaksud Anies.
Menurut BPS, jalan non tol bertambah dari 34.628 km pada 2004 menjadi 46.432 km pada 2014, kemudian menjadi 47.017 km pada 2021.
Berdasarkan data tersebut, SBY membangun sekitar 11.000 km jalan non tol sementara Jokowi hanya membangun 585 km.
Perlu dicatat bahwa data dari BPS belum memasukkan data dari tahun 2022 dan 2023.
Perbedaan data antara Kementerian PUPR dan BPS sangat kontras. Kami bertanya-tanya mana yang lebih valid dan dapat diandalkan.
Djoko Kirmanto mantan menteri SBY pakai data dari Kementerian PUPR, jadi ada yang salah dengan data dari BPS?