DEPOK (eNBe Indonesia) - Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menemukan Prabowo Subianto memimpin jajak pendapat.
Indikator juga menemukan bahwa Prabowo menang dalam simulasi head to head melawan Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan.
Indikator melakukan survei pada 26-30 Mei 2023. Survei tersebut melibatkan 1.200 responden dari seluruh Indonesia. Margin of error survei ±2,9 dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Indikator, Prabowo meraih elektabilitas 38 persen dalam simulasi tiga nama sementara Ganjar mengumpulkan 34,2 persen. Sedangkan Anies tertinggal 18,9 persen.
Indikator juga melakukan simulasi lagi terhadap tiga nama di mana Airlangga menggantikan Anies. Dalam simulasi ini, Prabowo memimpin dengan selisih lebih besar di atas Ganjar.
Menurut Indikator, Prabowo meraih 47,6 persen sedangkan Ganjar mengumpulkan 36,1 persen, artinya selisih selisih Prabowo dengan Ganjar lebih dari 11 persen. Sedangkan Airlangga hanya mendapat 3,5 persen.
Indikator menjelaskan mengapa selisih Prabowo dan Ganjar semakin melebar pada simulasi kedua. Jajak pendapat menyebut hal itu karena Prabowo mendapat tambahan dukungan dari pendukung Anies.
Last but not least, Indikator juga melakukan simulasi head-to-head di mana lembaga survei menemukan bahwa Prabowo menang melawan Ganjar atau Anies.
Dalam simulasi head-to-head melawan Ganjar, Prabowo memperoleh 50,5 persen dan Ganjar mengumpulkan 39,3 persen.
Sedangkan dalam simulasi head to head melawan Anies, Prabowo meraih 56,8 persen dan Anies mengumpulkan 26,5 persen.
Baca Juga: Cek dan Simak Hal-Hal Yang Jadi Pertanda Dana BPNT Juni 2023 Sudah Cair
Ganjar, sebaliknya, hanya menang dalam simulasi head to head melawan Anies. Dalam simulasi ini, Ganjar memperoleh 51 persen sedangkan Anies mengumpulkan 34,5 persen.
Hasil ini tentunya akan mendongkrak kepercayaan diri Prabowo untuk maju ke Pilpres 2024 sebagai capres.
Berdasarkan hasil tersebut, Prabowo akan lebih mudah mengalahkan Ganjar jika Anies gagal masuk Pilkada 2024.
Karenanya, purnawirawan jenderal bintang tiga itu bisa mengkonsolidasikan pendukungnya sepenuhnya.
Namun, meski Anies memasuki Pilkada 2024, Prabowo kemungkinan akan mendapat dukungan tambahan dari pendukung Anies jika Purnjen tersebut maju ke putaran kedua melawan Ganjar.
Baca Juga: Survei Indikator Politik Tunjukkan Elektabilitas Prabowo Bersaing Ketat Dengan Ganjar, Anies di Posisi Ketiga
Di sisi lain, hasil ini harus menjadi peringatan dini bagi Ganjar dan PDIP partai yang berkuasa untuk bekerja lebih keras. Meski begitu, masih ada waktu bagi Ganjar untuk mengejar Prabowo.
Belum lagi kita masih menunggu siapa yang akan menjadi pasangan Prabowo, Ganjar, dan Anies.
Kita semua tahu pasangan bisa menjadi pengubah permainan. Jika Ganjar bisa menemukan cawapres yang tepat, sedangkan Prabowo salah, Gubernur mungkin bisa bangkit kembali.
Namun, jika Prabowo mendapatkan cawapres yang tepat sedangkan Ganjar salah memilih cawapres, hal itu hanya akan membuat Prabowo semakin kuat di jajak pendapat.
Begitu pula dengan Anies. Dia masih punya kesempatan untuk mengejar selama bisa menemukan pasangan yang kuat.
Baca Juga: Partai Golkar Siap Berdiskusi Dengan PAN Terkait Wacana Usung Ganjar Sebagai Capres di Pilpres 2024
Masalah Anies, tampaknya pilihan cawapresnya hanya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) karena koalisinya butuh dukungan dari Partai Demokrat.
Bicara soal cawapres, Presiden Joko Widodo dikabarkan lebih memilih Sandiaga Uno atau Erick Thohir untuk menjadi cawapres Ganjar. Meski, Sandi dan Erick bukan satu-satunya pilihan.
