DEPOK (eNBe Indonesia) - Presiden Joko Widodo akan meminta penjelasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait proposal perdamaian perang Rusia dan Ukraina, yang ditolak oleh pihak Ukraina.
"Itu dari Pak Prabowo sendiri. Tapi saya belum bertemu Pak Prabowo. Nanti hari ini atau besok akan saya undang. Minta kejelasan apa yang Menhan sampaikan," kata Jokowi di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, dikutip CNN Indonesia, Rabu (7/6).
Seperti diberitakan sebelumnya, Menhan Prabowo telah mengajukan proposal perdamaian yang berisi tiga poin untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina, yaitu gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum.
Baca Juga: Bursa Transfer: Karim Benzema Resmi Berkostum Al Ittihad
"Yang pertama harus dilakukan adalah meminta pihak Ukraina dan Rusia untuk menerapkan gencatan senjata," ujar Prabowo.
Prabowo juga mendesak pasukan Ukraina dan Rusia mundur sejauh 15 kilometer dari titik gencatan senjata guna menciptakan wilayah demiliterisasi.
Menurutnya, zona demiliterisasi ini mesti diamankan dan dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: Omong Kosong Pilpres: Jokowi Dukung Ganjar, Puan Buka Peluang AHY Jadi Cawapres
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengusulkan agar PBB menggelar referendum untuk menentukan warga di zona demiliterisasi tersebut ingin bergabung dengan Ukraina atau Rusia.
Prabowo berpandangan bahwa PBB harus menggelar referendum untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk di wilayah sengketa.
Namun pihak Ukraina menolak proposal perdamaian yang disampaikan Prabowo.
Baca Juga: Berani Bayar Mahal, Arab Saudi Rusak Harga Pasar Pemain Sepak Bola
Kyiv menilai pihaknya tidak butuh mediasi Prabowo yang kelihatan lebih mencerminkan kepentingan Rusia.***
Artikel Terkait
Dicurigai Sebagai Mata-Mata, Konsul Jepang diusir Rusia
Rusia Berencana Ambil Wilayah Ukraina, Akan Menjadi Ekskalasi Berbahaya
Jerman dan Amerika Tuding Putin Tidak Bertanggungjawab Atas Ancaman Nuklir Rusia
Mantan Presiden Rusia Kini Jadi Buronan Ukraina
KTT G20 Sedang Berlangsung, Geopolitik Rusia Malah Memanas, Rupiah Pun Melemah