DEPOK (eNBe Indonesia) - Perekrutan artis dan nama besar untuk menjadi anggota sebuah parpol menjadi fenomena yang marak belakangan ini, terutama jelang Pemilu 2024.
Terbaru adalah masuknya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke partai Golkar.
Pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai fenomena ini merusak kaderisasi, dan berdampak buruk terhadap sistem kepartaian.
Baca Juga: Cara Mudah Untuk Mengetahui Apakah Bansos PKH Sudah Cair Atau Belum, Silahkan Cek Saldo KKS
"Di sisi lain ini tidak baik terhadap sistem kepartaian kita, karena mendahulukan orang. Tentu ini akan merusak proses kaderisasi juga," kata Pangi, seperti dikutip Kompas TV, Jumat (20/1).
Dia juga menambahkan bahwa kehadiran nama besar di suatu parpol belum tentu bisa menaikkan perolehan suara parpol tersebut pada Pemilu 2024.
Ia memberi contoh Jokowi dan Prabowo yang hanya memberi efek kenaikan suara yang kecil terhadap PDIP dan Gerindra.
Baca Juga: Aktivasi Segera Rekening PIP Agar Rekening Kamu Cair
Senada dengan Pangi, pangamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin berpendapat bahwa tinggi rendahnya suara parpol di Pemilu 2024 nanti ditentukan oleh perjuangan masing-masing caleg.
Ia bahkan menyebut Ridwan Kamil pun belum tentu bisa mendongkrak suara partai Golkar bila para Caleg malas untuk bergerak.
Seperti diketahui, selain Ridwan Kamil yang masuk partai Golkar, ada juga Tuan Guru Bajang (TGB) yang pindah dari Golkar ke Perindo, dan Uya Kuya yang masuk PAN.***
Artikel Terkait
Pengamat Sebut Presiden Jokowi Menghadapkan Parpol dan Opini Publik Terkait Figur Untuk Pilpres
Bawaslu Putuskan KPU Tidak Melanggar Administrasi Terkait Pendaftaran Parpol
Presiden Jokowi Sebut Pertemuannya Dengan Ketua Umum Parpol Untuk Jaga Stabilitas Politik
Airlangga Hartarto Sebut Akan Ada Parpol Baru yang Gabung KIB
KPU Tetapkan Nomor Urut Parpol