Omong Kosong Pilpres: AHY's Demokrat Calonkan Anies Capres 2024, Nikmati pertunjukannya!

- Minggu, 29 Januari 2023 | 18:50 WIB
Omong Kosong Pilpres: AHY's Demokrat Calonkan Anies Capres 2024
Omong Kosong Pilpres: AHY's Demokrat Calonkan Anies Capres 2024

DEPOK (eNBe Indonesia) - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga putra sulung Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (26/1/23) resmi mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Pada hari yang sama, para tokoh kunci Nasdem, partai politik pimpinan maestro media Surya Paloh yang mencalonkan Anies sebagai calon presiden, bertemu dengan unsur dari koalisi Gerindra dan PKB untuk menjajaki pembentukan koalisi.

Perkembangan ini patut disorot jelang pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024.

Pertemuan antara pimpinan kunci Nasdem dengan unsur dari koalisi Gerindra dan PKB berlangsung di Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB atau Sekretariat Gabungan Gerindra-PKB di Menteng, Jakarta Pusat, yang tidak jauh dari menara Nasdem, markas Partai Nasdem.

Baca Juga: Terdakwa 'Obstruction of Justice' Hendra Kurniawan Dituntut Tiga Tahun Penjara

Rombongan tokoh kunci Nasdem dipimpin wakil ketuanya, Ahmad Ali. Sedangkan dari pihak Gerindra dan PKB yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Ketua Pelaksana Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda.

Berbicara kepada pers usai pertemuan, Ahmad Ali dari Nasdem berpendapat bahwa Gerindra dan PKB adalah mitra koalisi mereka dalam pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Jadi, dia mengatakan bahwa itu hanya pertemuan biasa antara anggota koalisi yang berkuasa.

Menurut Ali, pembicaraan Nasdem dengan Partai Demokrat dan PKS masih berlangsung meski hari itu mereka bertemu dengan Gerindra dan PKB. Namun Ali mensinyalir apapun bisa terjadi karena menurutnya dinamika politik masih sangat cair.

Syaiful Huda dari PKB, sementara itu mengungkapkan, pimpinan kunci PKB menyampaikan dalam pertemuan itu kemungkinan rencana Nasdem berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS. Syaiful juga mengatakan, Nasdem belum membicarakan calon-calon pada Pilkada 2024, termasuk Anies, dalam rapat tersebut.

Baca Juga: Ahli IT Bilang Tidak Tahu Lokasi Keberadaan Ira Ua Saat Astri dan Lael Dibunuh

Sementara Sufmi Dasco Ahmad dari Partai Gerindra mengatakan akan ada pertemuan lanjutan antara koalisi Gerindra-PKB dengan Nasdem untuk menindaklanjuti pertemuan hari Kamis tersebut. Sufmi membuka pintu jika Nasdem mau bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB.

Namun seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, manuver Nasdem mendekati Gerindra dan PKB bisa jadi gertakan untuk menjinakkan Partai Demokrat dan PKS.

Seperti diketahui, pembicaraan antara Nasdem dan Partai Demokrat-PKS menemui jalan buntu karena ketiga partai tersebut masih berselisih soal calon wakil presiden Anies.

Partai Demokrat menginginkan AHY menjadi pasangan Anies sementara PKS menginginkan posisi pasangan untuk Ahmad Heryawan alias Aher.

Nasdem, di sisi lain, sedang mempertimbangkan untuk menjodohkan Anies dengan orang lain di luar koalisi.

Baca Juga: Pemain Asal NTT Frengky Missa Dipanggil ke Pemusatan Latihan Timnas U20

Yang terbaru, Nasdem mempertimbangkan untuk menjodohkan Anies dengan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam terbesar di Tanah Air.

Di antara tokoh NU yang dinilai Nasdem sebagai calon cawapres Anies adalah Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Syaifullah Yusuf a.k.a Gus Ipul, dan Taj Yasin a.k.a Gus Yasin.
Sebelumnya, Nasdem juga mempertimbangkan untuk menjodohkan Anies dengan Ganjar Pranowo atau Andika Perkasa. Anies sendiri terlihat di depan umum bersama Ridwan Kamil dalam beberapa kesempatan. Ridwan kini bergabung dengan Partai Golkar.

Memang, kami telah melihat bahwa Partai Demokrat semakin lunak dengan pendirian politiknya. Kemarin, AHY secara resmi mengumumkan bahwa Partai Demokrat mendukung Anies sebagai calon presiden.

Baca Juga: Punya Nama Sama Dengan Tersangka KPK Rekening Seorang Pedagang Burung Diblokir, Ini Penjelasannya

AHY pun meminta Nasdem dan PKS segera membentuk sekretariat bersama ketiga partai tersebut. Soal siapa yang akan mendapatkan cawapres, AHY menyerahkan keputusan kepada Anies dan berharap mantan gubernur itu segera mengumumkan keputusannya.

Tidak tertutup kemungkinan pasangan Anies-AHY didukung oleh koalisi Nasdem dengan Partai Demokrat dan PKS. Partai Demokrat berpeluang meyakinkan PKS dan Nasdem untuk mendukung pasangan tersebut.

Namun apa jadinya jika Anies memilih cawapres lain, bukan AHY atau Aher? Akankah Partai Demokrat dan PKS tetap di koalisi Nasdem? Ya, kami tidak yakin bahwa Partai Demokrat, khususnya, akan menerima keputusan tersebut.

SBY, pemimpin tertinggi Partai Demokrat, bagaimanapun, tidak ingin gagal untuk kedua kalinya dalam membantu putranya sendiri masuk dalam pemilihan presiden.

Jadi, jika ada, itu bisa menjadi pemecah kesepakatan. Koalisi bisa pecah bahkan sebelum didirikan.

Baca Juga: Punya Nama Sama Dengan Tersangka KPK Rekening Seorang Pedagang Burung Diblokir, Ini Penjelasannya

Itu sebabnya pertemuan Nasdem dengan Gerindra dan PKB mungkin bukan gertakan, tapi sangat strategis.

Bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB bisa menjadi alternatif bagi Nasdem untuk memberikan tiket kepada Anies. Namun jika Nasdem masuk koalisi Gerindra-PKB, Partai akan sulit mendorong Anies sebagai capres.

Jika ada, Anies akan bersaing dengan Ketua PKB Muhaimin Iskandar untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Namun dibandingkan dengan Imin, Anies memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dan prospek yang lebih baik untuk membantu mendongkrak peluang Prabowo memenangkan pilpres 2024.

Bagi Prabowo, kehadiran Anies sebagai cawapres akan membantu purnawirawan itu menjaga basis pendukungnya tetap bersatu.

Baca Juga: Lunasi Cicilan dan Jual Mobil Almarhum Suaminya, Seorang Istri Malah Dipenjara

Dalam hal ini, kita harus mempertimbangkan kemungkinan pasangan Prabowo dengan Anies. Prabowo-Anies dipastikan akan menjadi pasangan yang sangat kuat.

Tapi orang mungkin bertanya-tanya tentang hubungan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati seandainya purnawirawan itu mencalonkan diri bersama Anies.

Tapi jangan lupa, koalisi Gerindra-PKB sendiri masih rapuh meski koalisi sudah resmi terbentuk dan kedua partai sudah membentuk sekretariat bersama. Gerindra dan PKB, seperti kita ketahui, belum sepakat soal calon wakil presiden Prabowo.

Gerindra, khususnya, tidak yakin dengan prospek pasangan Prabowo-Imin dan orang dapat memahami mengapa peringkat persetujuan Imin buruk.

Prabowo, apalagi, masih mencari restu dari Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi mengingat kemungkinan mendapat dukungan dari PDIP.

Baca Juga: Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polisi Malah Jadi Tersangka

Jika Gerindra berkoalisi dengan PDIP, kita akan melihat Prabowo-Puan atau Ganjar-Prabowo dari koalisi tersebut. Selain itu, Kalangan Partai Gerindra juga mempertimbangkan beberapa tokoh lain, termasuk Khofifah, untuk menjadi cawapres Prabowo.

Nasdem menyadari situasi tersebut dan Partai bisa saja melihatnya sebagai peluang, barangkali, untuk mencuri PKB seandainya koalisi dengan Gerindra pecah.

Dukungan dari PKB cukup bagi Nasdem untuk memberikan tiket kepada Anies. Kita mungkin melihat pasangan Anies-Imin dari koalisi ini.

Baca Juga: Pencairan KJP Plus Diperkirakan Awal Februari 2023

Apalagi PKB adalah partai Islam yang berafiliasi kuat dengan NU. Jika ada, kehadiran PKB bisa membantu Anies untuk memperbaiki profilnya karena afiliasinya dengan kelompok garis keras mempersulit perolehan suara dari pemilih moderat.

Bolak-balik parpol ini mungkin akan kita saksikan hingga, mungkin, menit-menit terakhir sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran calon presiden dan wakil presiden. Jadi, mari nikmati pertunjukannya!***

Sumber : yosefardi.com

Editor: Adrianus Nulangi Madaala

Tags

Terkini

X