• Kamis, 28 September 2023

Kampung Yateteyo Darurat Bencana, Pemkab Nagekeo 'Gelap Mata'

- Minggu, 26 Februari 2023 | 21:25 WIB
Kampung Yateteyo Darurat Bencana, Pemkab Nagekeo 'Gelap Mata'
Kampung Yateteyo Darurat Bencana, Pemkab Nagekeo 'Gelap Mata'


WOLOWAE (eNBe Indonesia) - Hampir enam tahun drainase di Kampung Yateteyo, Dusun Kobakua, Desa Tendatoto, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo tidak terurus.

Drainase tersebut merupakan bagian dari proyek pengerjaan jalan raya jurusan Watuapi-Kaburea yang dikerjakan pada medio 2017.

Proyek pengerjaan jalan raya tersebut patut diapresiasi karena selama puluhan tahun warga Yateteyo, Kobakua dan Wekaseko, tidak pernah merasakan jalan aspal.

Memang, tiga kampung ini tersandera kepentingan elit politik di masa lalu yang lebih memilih jalur Seghonaba. Padahal jalur tersebut tak memiliki pemukiman sama sekali dan lebih jauh rutenya.

Sementara, beberapa kampung yang mestinya mendapatkan akses jalan Mbay-Maumere terisolasi. Layaknya "usus buntu", ketiga kampung ini selalu kewalahan mendapatkan akses transportasi, baik ke ibukota Nagekeo (Mbay) maupun ke Maumere, juga Ende.

Baca Juga: Jelang Kunjungan Mensos, Forkomdes di Ende Minta Ruang Audiensi

Sayangnya, sampai dengan saat ini Pemerintah Kabupaten Nagekeo belum buka mata untuk melanjutkan pengerjaan selokan yang melintasi kampung Yateteyo, wilayah yang berdekatan dengan makam pahlawan Nipado di Nusa.

Panjang grainase tersebut berkisar 300 meter yang mana melintasi jalan sepanjang kampung.

Ketiadaan drainase di Kampung Yateteyo sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, banjir sudah menggerus badan jalan hingga perumahan warga.

Lubang drainase kini sudah menganga lebar dan tergerus air hingga sedalam lebih dari satu meter.

Seperti tampak dalam foto, rumah beberapa warga Yateteyo tinggal beberapa meter saja tergerus banjir.

Jika banjir dari kali kecil di bagian atas kampung membesar dan tekanan bangunan meningkat maka diperkirakan dalam waktu yang tidak terlalu lama, rumah warga Yateteyo bakal roboh dan jalanan amblas.

Baca Juga: Reaksi Cristiano Ronaldo Usai Cetak Hat-Trick Lagi Untuk Al-Nassr

Kondisi ini sangat disayangkan mengingat aparat pemerintah setempat hilir mudik, pulang-pergi melewati jalan raya tersebut. Tetapi mereka seolah-olah "gelap mata".

Pemerintah daerah bukannya tidak pernah datang ke kampung Yateteyo. Lagipula, kampung ini tidak terisolasi, tetapi berada persis di Jalan Raya Trans Pantura Flores.

Warga Kampung Yateteyo menyesalkan perhatian pemerintah terhadap kondisi drainase yang tak terurus selama nyaris 6 tahun.

Konon, ada pejabat daerah yang pernah berjanji untuk menyelesaikan paket pengerjaan drainase. Tetapi sampai saat ini belum juga terealisasi. Janji tinggal janji.

Warga bahkan melihat bahwa pengerjaan drainase tersebut sarat muatan politik. Dimana ketika musim kampanye mereka datang menawarkan janji, namun ketika dipilih hanya meninggalkan bekas janji.

Baca Juga: Liga Inggris: Menang Tipis Atas Leicester City, Arsenal Kokoh Di Puncak Klasemen

Belajar dari kejadian yang menimpa masyarakat Adonara di Flores Timur dan Malapedhi di Ngada beberapa tahun lalu, warga Yateteyo mendesak pemerintah daerah segera melanjutkan pengerjaan drainase sebelum puncak musim hujan di Januari-Maret.

Masyarakat sangat khawatir dengan kondisi perubahan cuaca yang makin ekstrem belakangan ini dimana intensitas hujan makin tinggi. Sehingga bencana datang tak pernah diduga.

Oleh karena itu, Pemkab Nagekeo didesak memikirkan cara terbaik untuk melakukan mitigasi bencana dan upaya-upaya pencegahan terjadinya kerusakan dan ancaman keselamatan nyawa warga.

Baca Juga: Liga Italia: Main Sepuluh Pemain, Napoli Sukses Bawa Pulang Tiga Poin Dari Markas Empoli

Pemkab Nagekeo diharapkan segera “buka mata” agar bisa menyelesaikan masalah krusial yang sedang melanda warganya.

Orang selalu mengatakan, kualitas kepemimpinan diuji selama memimpin dalam suatu periode waktu tertentu. Masa tersebut sekaligus menjadi evaluasi: apakah mereka layak memimpin untuk periode berikutnya. Atau sebaliknya, cukup sekali waktu saja.***

Editor: Adrianus Nulangi Madaala

Tags

Terkini

X