Aktivis 98 Gelar Natal Lintas Agama

- Jumat, 31 Desember 2021 | 12:51 WIB
Aktivis 98 Gelar Natal Lintas Agama
Aktivis 98 Gelar Natal Lintas Agama


JAKARTA (eNBe Indonesia) - Aktivis 98 dari berbagai kampus yang semula tergabung dalam organ Forum Kota atau lebih dikenal dengan sebutan Forkot menggelar Natalan bersama lintas agama, Kamis (30/12) di bilangan Jakarta.

Tahun sebelumnya, para aktivis 98 juga menggelar Natal lintas agama dengan kegiatan serupa di bilangan Depok, Jawa Barat.

Nury Sybli, Panitia Natal Lintas Agama menyatakan bahwa acara seperti ini diselenggarakan untuk meneguhkan komitmen bersama menjaga persatuan sesama anak bangsa dan menularkan semangat toleransi di tengah masyarakat yang akhir-akhir ini justru mengkhawatirkan.

"Acara ini di gelar dalam rangka meneguhkan komitmen kebangsaan dan menguatkan kembali rasa toleransi beragama yang sekarang mengalami persoalan serius,“ papar Nury yang aktif mengampanyekan budaya dan toleransi beragama.

Baca Juga: Terjerat Utang, Seorang Ibu Berniat Jual Ginjal

Memang, di tengah sukacita merayakan Natal, umat Kristiani di berbagai daerah masih mengalami persekusi yang mengusik kekhusyukan Natal.

Salah satunya yang terbaru adalah penggerudukan ibadah Natal Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) Tulang Bawang.

Peristiwa tersebut jelas menjadi keprihatinan Aktivis 98 dan menjadi ajang refleksi serta evaluasi bagi Negara utamanya pemerintah dalam menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan sebagai bagian dari Hak dasar warga negara yang dijamin pemenuhannya di dalam konstitusi.

Arief Mirdjaya, salah satu aktivis 98 yang kini beraktifitas sebagai Pendeta menyesalkan kejadian persekusi terhadap jemaat gereja Pentakosta Indonesia Tulang Bawang.

Baca Juga: Kapal Tenggelam di Selangor, 5 WNI Tewas

Arief mengecam keras kelompok intoleran yang melakukan persekusi sehingga mengganggu hidmat perayaan Natal, ini jelas pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan sebagai mana mandat konstitusi.

"Saya prihatin atas persekusi di Tulang Bawang, ini pengacau kerukunan, kebebasan beragama dan berkeyakinan dijamin dalam konstitusi kita, oleh karenanya tidak boleh ada yang membatasi hak warga negara untuk beribadat sepanjang tidak merugikan hak atau reputasi orang lain," tegas Arief.

Detti Arstanti yang hadir dalam Natalan bersama mengharapkan aparat penegak hukum untuk lebih tanggap dalam menghadapi kelompok-kelompok intoleran dimana pun.

"Harusnya Aparat penegak hukum sudah mengantisipasi dan selalu mengupdate diri dalam setiap peristiwa intoleransi di negeri ini, kita sering kali menyaksikan aparat seperti tidak punya SOP baku dalam menghadapi kelompok seperti ini," terang Detti yang aktif dalam isu hak asasi manusia dan salah satu Badan Pekerja Komnas Perempuan.

Baca Juga: Dunia Lampui Satu Juta Kasus Covid Harian

Hal senada dikatakan Nury, atas nama apapun tidak dibenarkan jika masih ada kelompok-kelompok yang serampangan mengganggu masyarakat yang sedang beribadah.

“Kita hidup di negara demokrasi, di tanah air yang kita bayar dengan pajak tapi urusan ibadah sampai hari ini masih diganggu itu artinya ada yang salah dengan negara ini,” pungkas Nury Sybli, alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan natal dan silaturrahmi kali ini para aktivis mengenakan kain-kain nusantara yang melambangkan keragaman. 

“Dari benang yang warna warni ini kita harusnya belajar tentang keragaman, tentang keindahan dan kasih,“ papar Nury.

Baca Juga: Bisakah Orang Kristen Mengampuni Seorang Pembunuh?

Menurutnya,  apa yang dibuat oleh leluhur kita pada kain-kain tradisional atau wastra adalah cermin tentang rasa, keyakinan dan tradisi yang berbeda-beda tetapi bersatu dalam rumah bernama Indonesia.

Aktivis 98 menutup agenda Natal bersama dengan mengharap jangan ada lagi kelompok-kelompok yg mengganggu ibadah orang lain.

Negara harus memastikan masyarakatnya mendapatkan perlindungan dan rasa aman dalam menjalankan ibadah di rumahnya sendiri, tanah air Indonesia.***

Editor: Christianus Wai Mona

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Misa Natal di Gereja Katolik Tertua di Indonesia

Rabu, 28 Desember 2022 | 12:02 WIB

FKUB Deli Serdang Belajar Toleransi di NTT

Selasa, 8 November 2022 | 16:14 WIB

Paskah Umat Kristiani & Kota Depok Yang Toleran

Jumat, 13 Mei 2022 | 16:38 WIB
X