• Jumat, 29 September 2023

Sikapi Konflik dan Kekerasan Solmet Minta Pemerintah Evaluasi SKB Dua Menteri

- Selasa, 10 Mei 2022 | 11:32 WIB
Solidaritas Merah Putih (Solmet) yang melaporkan Rizieq ke Polda Metro Jaya.*
Solidaritas Merah Putih (Solmet) yang melaporkan Rizieq ke Polda Metro Jaya.*

DEPOK (eNBe Indonesia) - Sekretaris Jenderal Solidaritas Merah Putih (Solmet) Kamaludin meminta kepada Pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap Surat Keputusan Bersama (SKB) Dua Menteri tentang Pendirian Rumah Ibadah.

“Menyikapi terjadinya berbagai konflik dan kekerasan dalam konteks menunaikan ibadah yang terjadi selama ini, sebaiknya SKB 2 Menteri tentang Pendirian Rumah Ibadah dievaluasi kembali agar persoalan seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Kamaludin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (10/5).

Adapun sejumlah konflik dan kekerasan yang ia sebutkan adalah perusakan mushala di Kelurahan Tumaluntung, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Januari 2019), pembangunan Gereja GKI Yasmin Bogor, HKBP Filadelfia, Bekasi, Gereja Tlegosari, Semarang, pembangunan gereja di Kota Cilegon, hingga yang terakhir adalah kasus kerusuhan di Mareje, Lembar, Lombok Barat, NTB terhadap umat Buddha di wilayah tersebut.

Baca Juga: Dekrasnada Mabar Siap Promosikan Produk UMKM Seluruh NTT

“Tentunya membuat deretan keprihatinan yang mendalam bagi masyarakat Indonesia secara umum yang cinta damai dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika yang selama ini sudah berjalan dengan baik,” ujarnya pula.

Lebih lanjut, Kamaludin menegaskan, dalam pokok pembangunan apa pun termasuk rumah ibadah, harusnya berbagai izin prinsip lingkungan sudah merupakan persyaratan hukum dalam suatu proses administrasi pembangunan.

“Ini adalah proses yang dari dulu sudah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam prinsip-prinsip dasar untuk mengizinkan pembangunan dalam suatu wilayah,” ujar Kamaludin.

Baca Juga: Pemda Mabar Dorong Waterfront City Untuk Aktivitas Seni dan Promosi UMKM

Ia juga menjelaskan bahwa permasalahan yang timbul dalam pembangunan rumah ibadah, seringkali terlihat ekses akhirnya dibuat mengambang, bahkan aparat negara sering terlihat tidak berdaya dalam tekanan kelompok mayoritas.

“Untuk itu, sebagai organ relawan Jokowi, yang tentunya harus ikut serta menjaga keadaan kondusif dalam konteks menjalankan ibadah dalam keberagaman agama dalam wilayah NKRI ini, maka rekomendasi dari organisasi yang selama ini melihat berbagai kondisi nyata yang terjadi, mendesak dan meminta kepada Presiden RI Joko Widodo untuk segera mengevaluasi atau mencabut SKB 2 Menteri ini, agar keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama akan kembali menjadi sesuatu yang indah dan damai di bumi NKRI ini,” ujar Kamaludin.***

Editor: Christianus Wai Mona

Sumber: antaranews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Misa Natal di Gereja Katolik Tertua di Indonesia

Rabu, 28 Desember 2022 | 12:02 WIB

FKUB Deli Serdang Belajar Toleransi di NTT

Selasa, 8 November 2022 | 16:14 WIB

Paskah Umat Kristiani & Kota Depok Yang Toleran

Jumat, 13 Mei 2022 | 16:38 WIB
X