• Jumat, 29 September 2023

Paskah Umat Kristiani & Kota Depok Yang Toleran

- Jumat, 13 Mei 2022 | 16:38 WIB
Paskah Umat Kristiani & Kota Depok Yang Toleran
Paskah Umat Kristiani & Kota Depok Yang Toleran


DEPOK (eNBe Indonesia) - Umat Kristiani Kota Depok penuh suka cita akan merayakan Paskah Bersama besok (Sabtu 14/5), difasilitasi oleh Forum Komunikasi dan Kerja Sama Umat Kristiani Kota Depok (FKKUKD), digelar di Gedung Yohanes Paulus II (GYP - II), Ruang Aula Geisse (Lantai 3), Paroki St. Paulus Jl. Melati No. 4, Depok.

Panitia Paskah telah mempersiapkan perayaan akbar besok, didukung para donatur umat Kristiani, gereja Katolik dan gereja Kristen (berbagai aras), juga dukungan dari pemerintahan Kota Depok.

Ketua FKKUKD, RD. Yosep Sirilius Natet (Romo Natet), mengaku gembira karena animo umat mulai muncul dan kemeriahan Paskah mulai dirasakan. "Dinamika yang ada selama persiapan oleh panitia bagi saya adalah api semangat, semangat Roh Kudus yang tetap menghidupkan, semangat kebersamaan, persaudaraan," ujar Romo Natet kepada redaksi eNBe Indonesia belum lama ini.

Banyak yang ingin terlibat dalam kegiatan Paskah tahun ini, terutama secara offline, namun FKKUKD dan Panitia Paskah tetap mengantisipasi, maka kehadiran umat secara offline masih dibatasi.

Pendeta Hendra Manalu, M.Th, Ketua Panitia Paskah Umat Kristiani Kota Depok Tahun 2022 ini, juga menandaskan Panitia tetap mematuhi program pemerintah, tetap menjaga protokol kesehatan, dan meski situasi akibat pandemic Covid sudah lebih longgar, kehadiran umat secara onsite tetap dibatasi hanya 200 orang, namun umat yang lain bisa mengikuti Perayaan Paskah melalui livestreaming channel youtube FKKUKD.

"Saya sangat bersyukur, teman-teman kita sangat kooperatif, acara sudah tersusun rapi sedemikian rupa. Kita pun sudah surplus dana, ini pertanda penyertaan dan pertolongan Tuhan, juga kerja sama kita semua," ujar Pendeta Hendra kepada redaksi eNBe Indonesia belum lama ini.

RD. Yosep Sirilius Natet (bermasker) dan Pendeta Hendra Manalu, M.Th
RD. Yosep Sirilius Natet (bermasker) dan Pendeta Hendra Manalu, M.Th


Romo Natet pun menandaskan bahwa Perayaan Paskah menjadi momentum untuk terus menjaga ikatan kekeluargaan, persaudaraan umat Kristiani di Kota Depok. "Kita harapkan tetap satu dalam Kristus. Dia bangkit untuk semua orang Kristen, yang percaya pada Tuhan Yesus. Ini momentum yang saya ingin hadirkan sebagai perayaan.

Pendeta Hendra mengatakan FKKUKD dan Panitia Paskah menetapkan sub tema Paskah Kota Depok, 'Umat Kristen dan Katolik di Kota Depok Bangkit Bersama Membangun Kota Depok yang Rukun, Damai, dan Toleran'.

RP. Alfonsus S. Suhardi OFM, pastor vikaris Paroki St. Paulus, Depok, akan tampil sebagai pengkotbah di Perayaan Paskah besok, sementara Pendeta Martin Luther Batubara, S.Th akan menyampaikan renungan Paskah.

Terkait sub tema, Pendeta Hendra mengatakan umat Kristiani bekerja sama untuk menciptakan Kota Depok yang lebih nyaman bagi semua, yang toleran ke depan.

"Kita sangat berduka, bersedih, dengan predikat kita--Kota Depok juga salah satu kota intoleran di Indonesia. Saya berharap FKKUD boleh berkontribusi agar Kota Depok ke depan menjadi kota yang toleran."

Pada awal April 2022, riset Setara Institute menobatkan Kota Depok sebagai kota paling intoleran pada tahun 2021.

Rapat Terakhir Persiapan Paskah FKKUKD 2022
Rapat Terakhir Persiapan Paskah FKKUKD 2022


Romo Natet, yang juga anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok, mengajak semua elemen masyarakat untuk memahami apa yang menjadi dasar penilaian Setara Institute, dan apa yang harus dilakukan sebagai warga Kota Depok.

"Mari kita wujudkan apa yang menjadi penilaian Setara. Kita mesti perbaiki peringkat toleransi Kota Depok. Ini harus jadi tolok ukur agar kita semakin mawas diri, maka depok akan lebih baik lagi ke depan."

"Mari kita lebih terbuka melihat penilaian Setara Institute, terutama terkait favoritisme agama tertentu, dan mari kita upayakan perbaikan-perbaikan," pinta Romo Natet.

Namun sebagian tokoh tetap mengakui jika Kota Depok bukanlah kota yang intoleran secara tajam.

Peneliti Formappi M. Djadijono mempertanyakan peraturan-peraturan atau perundangan seperti apa saja sehingga Kota Depok didapuk sebagai kota paling intoleran.

"Saya tidak merasakan intoleran yang terlalu tajam. Saya merasa biasa-biasa saja di komplek. Memang ada perumahan khusus Muslim, kluster-kluster khusus di Kota Depok, lalu apa ini cermin intoleran?," ujarnya saat diwawancara redaksi eNBe Indonesia awal April lalu.

Panitia Paskah FKKUKD 2022
Panitia Paskah FKKUKD 2022


Setara Institute, kata Djadijono, mesti memberi penilaian mengacu pada peraturan-peraturan perundangan di Kota Depok, aspek ekonomi, dan kehidupan sosial kemasyarakatan secara lebih komprehensif.

Sejak medio Desember 2017, Hadasa Scholastica Rini Tarigan Sibero, ketua Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Kota Depok menegaskan, hidup berdampingan dengan umat beragama lain, saling menghormati (toleran), mesti menjadi komitmen karena seluruh warga negara punya tanggung jawab untuk memelihara semangat Ke-Indonesiaan.

Rini menandaskan bahwa peran organisasi keagamaan telah menyumbang perbaikan predikat Kota Depok sebagai wilayah yang semakin toleran dengan dinamika hubungan antara agama yang kian harmonis.***

Editor: Adrianus Nulangi Madaala

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Misa Natal di Gereja Katolik Tertua di Indonesia

Rabu, 28 Desember 2022 | 12:02 WIB

FKUB Deli Serdang Belajar Toleransi di NTT

Selasa, 8 November 2022 | 16:14 WIB

Paskah Umat Kristiani & Kota Depok Yang Toleran

Jumat, 13 Mei 2022 | 16:38 WIB
X