DEPOK (eNBe Indonesia) - Perayaan Imlek 2574 Kongzi Li diharapkan dapat menjadi momentum meningkatkan toleransi antarumat beragama. Dewan Kehormataan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) Uung Sendana menyampaikan harapan itu.
Harapan itu disampaikan karena menurutnya, saat ini, toleransi hanya ada di permukaan, tidak tertanam di hati kebanyakan orang. "Kita ngomong toleran okelah, kita sama, tetapi pada praktiknya kurang," kata Uung, seperti dikutip dari RRI, Senin (23/1/2023).
Buktinya, lanjut Uung, masih ada orang fanatik yang selalu menyatakan secara terbuka, bahwa agama lain tidaklah benar. "Jadi dalam hidup beragama perlu fanatik, tetapi enggak perlu mengklaim keluar menyatakan agama orang lain kurang bagus," ujarnya.
Baca Juga: Tim Densus 88 Sita Bom Rakitan Terduga Teroris yang Berafiliasi dengan ISIS
Meski demikian, Uung menekankan, Umat Khonghucu tetap harus menebar benih kebajikan dari Tuhan, kepada setiap manusia. Benih kebajikan dimaksud adalah cinta kasih, dan kebijaksanaan.
"Setiap orang, apapun suku, agamanya, warna kulitnya, mempunyai anugerah yang sama," ucapnya. "Jadi kita tidak boleh membeda-bedakan manusia berdasarkan etnis, suku bangsa, atau warna kulit."
MATAKIN akan menggelar Perayaan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzi Li tingkat nasional, Kamis pekan ini. Perayaan Imlek tahun ini sekaligus dalam rangka menyongsong satu abad berdirinya MATAKIN.***
Artikel Terkait
Tahun Baru Imlek Momen Perkuat Kerukunan
Imlek 2022, Arti Tahun Macan Air
Lima Destinasi Wisata Bernuansa Imlek
Imlek, Semoga Harmoni, Damai dan Sejahtera
Bundaran HI Jakarta hadirkan Nuansa Imlek